Menulis perintah django-admin penyesuaian

Aplikasi dapat mendaftarkan tindakan mereka sendiri dengan manage.py. Sebagai contoh, anda mungkin ingin menambahkan sebuah tindakan manage.py untuk sebuah aplikasi Django yang anda sedang sebarkan. Dalam dokumen ini, kami akan membangun sebuah penyesuaian perintah closepoll untuk aplikasi polls dari tutorial.

To do this, add a management/commands directory to the application. Django will register a manage.py command for each Python module in that directory whose name doesn't begin with an underscore. For example:

polls/
    __init__.py
    models.py
    management/
        commands/
            _private.py
            closepoll.py
    tests.py
    views.py

Dalam contoh ini, perintah closepoll akan dibuat tersedia pada setiap proyek yang menyertakan aplikasi polls dalam INSTALLED_APPS.

Modul _private.py tidak akan tersedia sebagai perintah pengelolaan.

Modul closepoll.py mempunyai hanya satu persyaratan -- itu harus ditentukan sebuah kelas Command yang memperpanjang BaseCommand atau satu dari subclasses nya.

Tulisan berdiri sendiri

Penyesuaian pengelolaan perintah adalah khususnya berguna untuk menjalankan tulisan berdiri sendiri atau untuk tulisan yang secara berkala dijalankan dari panel kendali UNIX crontab atau Windows scheduled tasks.

Untuk menerapkan perintah, sunting polls/management/commands/closepoll.py untuk kelihatan seperti ini:

from django.core.management.base import BaseCommand, CommandError
from polls.models import Question as Poll

class Command(BaseCommand):
    help = 'Closes the specified poll for voting'

    def add_arguments(self, parser):
        parser.add_argument('poll_ids', nargs='+', type=int)

    def handle(self, *args, **options):
        for poll_id in options['poll_ids']:
            try:
                poll = Poll.objects.get(pk=poll_id)
            except Poll.DoesNotExist:
                raise CommandError('Poll "%s" does not exist' % poll_id)

            poll.opened = False
            poll.save()

            self.stdout.write(self.style.SUCCESS('Successfully closed poll "%s"' % poll_id))

Catatan

Ketika anda menggunakan pengelolaan perintah dan berharap untuk menyediakan keluaran tempat tuts, anda harus menulis ke self.stdout dan self.stderr, daripada mencetak ke stdout and stderr secara langsung. Dengan menggunakan proxi ini, dia menjadi lebih mudah untuk mencoba penyesuaian perintah anda. Catat juga bahwa anda tidak butuh mengakhiri pesan dengan karakter baris baru, dia akan ditambahkan otomatis, meskipun anda menentukan parameter ending:

self.stdout.write("Unterminated line", ending='')

Perintah baru penyesuaian dapat dipanggil menggunakan python manage.py closepoll <poll_ids>.

Metode handle() mengambil satu atau lebih poll_ids dan mensetel poll.opened menjadi False untuk masing-masing. Jika pengguna mereferensikan jajak pendapat yang tidak ada, sebuah CommandError dimunculkan. Atribut poll.opened tidak ada dalam tutorial dan telah ditambahkan pada polls.models.Question untuk contoh ini.

Menerima argumen pilihan

closepoll yang sama dapat dengan mudah dirubah untuk menghapus jejak pendapat yang diberikan daripada menutupnya dengan menerima tambahan pilihan baris perintah. Penyesuaian pilihan ini dapat ditambahkan dalam cara add_arguments() seperti ini:

class Command(BaseCommand):
    def add_arguments(self, parser):
        # Positional arguments
        parser.add_argument('poll_ids', nargs='+', type=int)

        # Named (optional) arguments
        parser.add_argument(
            '--delete',
            action='store_true',
            help='Delete poll instead of closing it',
        )

    def handle(self, *args, **options):
        # ...
        if options['delete']:
            poll.delete()
        # ...

Pilihan (delete dalam contoh kami) tersedia dalam pilihan parameter perintah dari cara penanganan. Lihat dokumentasi Python argparse untuk lebih tentang penggunaan add_argument.

Dalam tambahan untuk dapat menambahkan penyesuaian pilihan baris perintah, semua management commands dapat menerima beberapa pilihan awal seperti --verbosity dan --traceback.

Pengelolaan perintah dan lokal

Secara awalan, perintah pengelolaan dijalankan dengan lokal aktif saat ini.

Jika, untuk beberapa alasan, perintah pengelolaan penyesuaian anda harus berjalan tanpa lokal aktif (sebagai contoh, untuk menghindari isi diterjemahkan dari menjadi dimasukkan kedalam basisdata), non aktifkan terjemahan menggunakan decorator @no_translations pada metode handle() anda:

from django.core.management.base import BaseCommand, no_translations

class Command(BaseCommand):
    ...

    @no_translations
    def handle(self, *args, **options):
        ...

Sejak penonaktifan terjemahan membutuhkan akses untuk mengkonfigurasi pengaturan, decorator tidak dapat digunakan untuk perintah yang bekerja tanpa pengaturan yang dikonfigurasikan.

Pengujian

Informasi pada bagaimana untuk mencoba penyesuaian pengelolaan perintah dapat ditemukan dalam dokumen percobaan.

Menimpa perintah

Django mendaftarkan perintah siap-pakai dan kemudian mencari untuk perintah dalam INSTALLED_APPS secara memutar. Selama pencarian, jika sebuah nama perintah menggandakan sebuah perintah sudah terdaftar, perintah baru yang ditemukan ditimpa dahulu.

Dengan kata lain, untuk menimpa sebuah perintah, perintah baru harus memiliki nama sama dan aplikasinya harus sebelum menimpa aplikasi perintah dalam INSTALLED_APPS.

Perintah pengelolaan dari aplikasi pihak-ketiga yang telah tidak sengaja ditimpa dapat dibuat tersedia dibawah sebuah nama baru dengan membuat perintah baru di satu dari aplikasi proyek anda (diurutkan sebelum aplikasi pihak-ketiga dalam INSTALLED_APPS) yang mengimpor Command dari perintah ditimpa.

Obyek perintah

class BaseCommand

Kelas dasar dari mana semua pengelolaan perintah akhirnya berasal.

Gunakan kelas ini jika anda ingin mengakses semua mekanisme yang mengurai argumen baris perintah dan bekerja kode apa untuk dipanggil dalam tanggapan; jika anda tidak butuh merubah kebiasaan apapun, pertimbangkan menggunakan satu dari subclasses nya.

Mensubkelaskan kelas BaseCommand membutuhkan bahwa anda menerapkan cara handle().

Atribut

Semua atribut dapat di setel dalam kelas turunan anda dan dapat digunakan dalam subclasses BaseCommand.

BaseCommand.help

Deskripsi singkat dari perintah, dimana akan ditampilkan di pesan bantuan ketika pengguna eksekusi perintah python manage.py help <command>.

BaseCommand.missing_args_message

Jika perintah anda menentukan argumen penempatan wajib, anda dapat menyesuaikan pesan kesalahan yang dikembalikan dalam kasus argumen yang hilang. Awalnya adalah keluaran oleh argparse ("terlalu sedikit argumen").

BaseCommand.output_transaction

Sebuah boolean menunjukkan apakah perintah keluaran pernyataan SQL; jika True, keluaran akan otomatis dibungkus dengan BEGIN; dan COMMIT;. Nilai awal adalah False.

BaseCommand.requires_migrations_checks

Sebuah boolean; jika True, memerintahkan mencetak sebuah peringatan jika pengaturan perpindahan pada cakram tidak cocok dengan perpindahan di basisdata. Sebuah peringatan tidak mencegah perintah dari penjalanan. Nilai awal adalah False.

BaseCommand.requires_system_checks

Sebuah boolean; jika True, seluruh proyek Django akan diperiksa untuk masalah potensial sebelum menjalankan perintah. Nilai awal adalah True.

BaseCommand.style

Sebuah atribut instance yang membantu membuat keluaran bewarna ketika menulis ke stdout atau stderr. Sebagai contoh:

self.stdout.write(self.style.SUCCESS('...'))

Lihat Pewarnaan sintaksis untuk mempelajari bagaimana merubah papan warna dan melihat gaya tersedia (gunakan versi huruf besar dari "roles" yang digambarkan dalam bagian itu).

Jika anda melewati pilihan --no-color ketika menjalankan perintah anda, semua pemanggilan self.style() akan mengembalikan deretan karakter asli tidak bewarna.

Cara

BaseCommand mempunyai beberapa cara yang dapat dikesampingkan tetapi hanya cara handle() harus diterapkan.

Menerapkan constructor dalam subkelas

Jika anda menerapkan __init__ dalam subkelas anda dari BaseCommand, anda harus memanggil __init__ dari :class:`BaseCommand:

class Command(BaseCommand):
    def __init__(self, *args, **kwargs):
        super().__init__(*args, **kwargs)
        # ...
BaseCommand.create_parser(prog_name, subcommand, **kwargs)

Mengembalikan instance CommandParser, yaitu sebuah subkelas ArgumentParser dengan sedikit penyesuaian untuk Django.

Anda dapat menyesuaikan instance dengan menimpa metode ini dan memanggil super() dengan kwargs dari parameter ArgumentParser.

BaseCommand.add_arguments(parser)

Titik masukan untuk menambahkan pengurai argumen untuk menangani argumen baris perintah dilewati ke perintah. Penyesuaian perintah harus menimpa metode ini untuk menambah kedua argumen penempatan dan pilihan yang diterima oleh perintah. Memanggil super() tidak dibutuhkan ketika pengsubkelasan secara langsung BaseCommand.

BaseCommand.get_version()

Mengembalikan versi Django, yang seharusnya benar untuk semua perintah Django siap pakai. Perintah pasokan-pengguna dapat menimpa metode ini untuk mengembalikan versi mereka sendiri.

BaseCommand.execute(*args, **options)

Coba untuk menjalankan perintah ini, melakukan pemeriksaan sistem jika dibutuhkan (sebagai pengendalian oleh requires_system_checks attribute). Jika perintah muncul sebuah CommandError, Dia dicegat dan dicetak ke stderr.

Memanggil perintah pengelolaan di kode anda

execute() jangan dipanggil secara langsung dari kode anda untuk menjalankan sebuah perintah. Lebih baik gunakan call_command().

BaseCommand.handle(*args, **options)

Logika sebenarnya dari perintah. Subkelas harus menerapkan cara ini.

Itu mungkin mengembalikan sebuah string yang akan dicetak pada stdout (dibungkus oleh BEGIN; dan COMMIT; jika output_transaction adalah True).

BaseCommand.check(app_configs=None, tags=None, display_num_errors=False)

Gunakan kerangka sistem pemeriksaan untuk memeriksa keseluruhan proyek Django untuk masalah potensial. Masalah serius muncul seperti sebuah CommandError; peringatan dikeluarkan ke stderr; pemberitahuan kecil dikeluarkan pada stdout.

Jika app_configs dan tags keduanya None, semua pemeriksaan sistem dilakukan. tags dapat menjadi daftar dari etiket pemeriksaan, seperti compatibility atau models.

Subkelas BaseCommand

class AppCommand

Sebuah pengelolaan perintah yang mengambil satu atau lebih label aplikasi terpasang sebagai argumen, dan melakukan sesuatu dengan masing-masing dari mereka.

Daripada menerapkan handle(), subkelas harus menerapkan handle_app_config(), yang akan dipanggil sekali untuk setiap aplikasi.

AppCommand.handle_app_config(app_config, **options)

Melakukan tindakan perintah untuk app_config, yang akan menjadi sebuah instance AppConfig terhubung ke sebuah label aplikasi yang diberikan pada baris perintah.

class LabelCommand

Sebuah pengelolaan perintah yang mengambil satu atau lebih argumen (label) yang berubah-ubah pada baris perintah, dan melakukan sesuatu dengan masing-masing dari mereka.

Daripada menerapkan handle(), subkelas harus menerapkan handle_label(), yang akan dipanggil sekali untuk setiap label.

LabelCommand.label

Sebuah string menggambarkan argumenberubah-ubah dilewatkan ke perintah. String digunakan dalam penggunaan teks dan pesan kesalahan dari perintah. Awalan pada 'label'.

LabelCommand.handle_label(label, **options)

Melakukan tindakan perintah untuk label, yang akan menjadi deretan karakter seperti yang diberikan pada baris perintah.

Perintah pengecualian

exception CommandError(returncode=1)

Kelas pengecualian mengindikasikan sebuah masalah selama menjalankan perintah pengelolaan.

If this exception is raised during the execution of a management command from a command line console, it will be caught and turned into a nicely-printed error message to the appropriate output stream (i.e., stderr); as a result, raising this exception (with a sensible description of the error) is the preferred way to indicate that something has gone wrong in the execution of a command. It accepts the optional returncode argument to customize the exit status for the management command to exit with, using sys.exit().

Jika sebuah pengelolaan perintah dipanggil dari kode melalui call_command(), itu terserah kamu untuk menangkap pengecualian ketika dibutuhkan.

Changed in Django 3.1:

The returncode argument was added.

Back to Top