django-admin
dan manage.py
¶
django-admin
adalah kegunaan baris-perintah Django utnuk tugas-tugas administratif. Dokumen ini ringkasa semua itu dapat lakukan.
In addition, manage.py
is automatically created in each Django project. It
does the same thing as django-admin
but also sets the
DJANGO_SETTINGS_MODULE
environment variable so that it points to your
project's settings.py
file.
The django-admin
script should be on your system path if you installed
Django via pip
. If it's not on your path, you can find it in
site-packages/django/bin
within your Python installation. Consider
symlinking it from some place on your path, such as /usr/local/bin
.
Untuk pengguna Windows, yang tidak memiliki ketersediaan kegunaan symlink, anda dapat menyalin django-admin.exe
ke tempat pada jalur anda yang ada atau sunting pengaturan PATH
(dibawah Settings - Control Panel - System - Advanced - Environment...
) untuk menunjuk ke tempat terpasangnya.
Umumnya, ketika bekerja pada proyek Django tunggal, itu lebih mudah menggunakan manage.py
daripada django-admin
. Jika anda butuh mengganti diantara banyak berkas-berkas pengaturan Django, gunakan django-admin
dengan pilihan baris perintah DJANGO_SETTINGS_MODULE
atau --settings
.
Contoh-contoh baris-perintah sepanjang dokumen ini menggunakan django-admin
untuk menjadi konsisten, tetapi contoh apapun dapat menggunakan manage.py
atau python -m django
juga.
Penggunaan¶
$ django-admin <command> [options]
$ manage.py <command> [options]
$ python -m django <command> [options]
...\> django-admin <command> [options]
...\> manage.py <command> [options]
...\> py -m django <command> [options]
command
harys berupa satu dari perintah terdaftar dalam dokumen ini. options
, yaitu pilihan, harus berupa nol atau lebih dari pilihan tersedia untuk perintah yang diberikan.
Mendapatkan bantuan dijalankan¶
-
django-admin help
¶
Menjalankan django-admin help
untuk menampilkan informasi penggunaan dan daftar dari perintah disediakan oleh setiap aplikasi.
Jalankan django-admin help --commands
untuk menampilkan daftar dari perintah tersedia.
Menjalankan django-admin help <command>
untuk menampilkan gambaran dari perintah yang diberikan dan daftar dari pilihan yang tersedia.
Nama aplikasi¶
Banyak perintah mengambil daftar dari "app names." Sebuah "app name" adalah nama dasar dari paket mengandung model-model anda. Sebagai contoh, jika INSTALLED_APPS
anda mengandung string 'mysite.blog'
, nama aplikasi adalah blog
.
Menentukan versi¶
-
django-admin version
¶
Jalankan django-admin version
untuk menjalankan versi Django saat ini.
Keluaran mengikuti skema digambarkan dalam PEP 440:
1.4.dev17026
1.4a1
1.4
Menampilkan keluaran mencari kesalahan¶
Gunakan --verbosity
untuk menentukan jumlah pemberitahuan dan informasi mencari kesalahan yang django-admin
cetak ke konsol.
Perintah tersedia¶
check
¶
-
django-admin check [app_label [app_label ...]]
¶
Menggunakan system check framework untuk memeriksa keseluruhan proyek Django untuk masalah-masalah umum.
Secara awalan, semua aplikasi akan diperiksa. Anda dapat memeriksa bagian dari aplikasi dengan menyediakan daftar dari label-label aplikasi sebagai argumen:
django-admin check auth admin myapp
Jika anda tidak menentukan setiap aplikasi, semua aplikasi akan diperiksa.
-
--tag
TAGS
,
-t
TAGS
¶
Kerangka sistem pemeriksaan melakukan banyak jenis-jenis berbeda dari pemeriksaan yang categorized with tags. Anda dapat menggunakan etiket-etiket ini untuk membatasi pemeriksaan dilakukan untuk hanya di kategori tertentu. Sebagai contoh, untuk hanya melakukan pemeriksaan model dan kesesuaian, jalankan:
django-admin check --tag models --tag compatibility
Daftarkan semua etiket tersedia.
-
--deploy
¶
Mengaktifkan beberapa pemeriksaan tambahan yang hanya bersangkutan dalam pengaturan pengembangan.
Anda dapat menggunakan pilihan ini dalam lingkungan pengembangan lokal anda, tetapi sejak modul pengaturan pengembangan lokal anda mungkin tidak banyak dari pengaturan produksi anda, anda mungkin ingin menunjuk perintah check
pada modul pengaturan berbeda, antara dengan mengatur variabel lingkungan DJANGO_SETTINGS_MODULE
, atau dengan melewatkan pilihan --settings
:
django-admin check --deploy --settings=production_settings
Atau anda dapat menjalankan itu langsung pada produksi atau tahap pengembangan untuk memeriksa bahwa pengaturan benar adalah digunakan (menghilangkan --settings
). Anda bahkan dapat membuat itu bagian dari deretan percobaan kesatuan anda.
-
--fail-level
{CRITICAL,ERROR,WARNING,INFO,DEBUG}
¶
Menentukan tingkat pesan yang akan menyebabkan perintah keluar dengan keadaan bukan-nol. Awalan adalah ERROR
.
compilemessages
¶
-
django-admin compilemessages
¶
Menyusun berkas-berkas .po
dibuat oleh makemessages
untuk berkas-berkas .mo
untuk digunakan dengan dukungan gettext siap-pakai. Lihat Internasionalisasi dan lokalisasi.
-
--locale
LOCALE
,
-l
LOCALE
¶
Menentukan lokal-loka untuk diolah. Jika tidak disediakan, semua lokal-lokal adalah terolah.
-
--exclude
EXCLUDE
,
-x
EXCLUDE
¶
Menentukan lokal untuk tidak menyertakan dari pengolahan. jika tidak disediakan, tidak ada lokal tidak disertakan.
-
--use-fuzzy
,
-f
¶
Menyertakan terjemahan tidak jelas kedalam berkas-berkas tersusun.
Contoh penggunaan:
django-admin compilemessages --locale=pt_BR
django-admin compilemessages --locale=pt_BR --locale=fr -f
django-admin compilemessages -l pt_BR
django-admin compilemessages -l pt_BR -l fr --use-fuzzy
django-admin compilemessages --exclude=pt_BR
django-admin compilemessages --exclude=pt_BR --exclude=fr
django-admin compilemessages -x pt_BR
django-admin compilemessages -x pt_BR -x fr
createcachetable
¶
-
django-admin createcachetable
¶
Membuat tabel-tabel penyimpanan sementara untuk digunakan dengan backend penyimpanan sementara basisdata menggunakan informasi dari berkas pengaturan anda. Lihat Kerangka kerja penyimpanan Django untuk informasi lebih.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata dimana tabel-tabel penyimpanan sementara akan dibuat. Awalan pada default
.
-
--dry-run
¶
Mencetak SQL yang akan dijalankan tanpa sebenarnya menjalankan itu, sehingga anda dapat menyesuaikan itu atau menggunakan kerangka kerja perpindahan.
dbshell
¶
-
django-admin dbshell
¶
Jalankan baris-perintah klien untuk mesin basisdata ditentukan dalam pengaturan ENGINE
anda, dengan parameter penghubung USER
, PASSWORD
, dll., dilakukan dalam pengaturan anda.
- Untuk PostgreSQL, ini menjalankan klien baris-perintah
psql
. - Untuk MySQL, ini menjalankan klien baris-perintah
mysql
. - Untuk SQLite, ini menjalankan klien baris-perintah
sqlite3
. - Untuk Oracle, ini menjalankan klien baris-perintah
sqlplus
.
Perintah ini menganggap program berada pada PATH
anda sehingga panggilan sederhana pada nama program (psql
, mysql
, sqlite3
, sqlplus
) akan menemukan program dalam tempat yang tepat. Tidak mungkin menentukan tempat dari program secara manual.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdalam kedalam dimana membuka sebuah cangkang. Awalan pada default
.
diffsettings
¶
-
django-admin diffsettings
¶
Menampilkan perbedaan diantara berkas pengaturan saat ini dan pengaturan awalan Django (atau berkas pengaturan lain ditentukan oleh --default
).
Pengaturan yang tidak muncul dalam awalan diikuti oleh "###"
. Sebagai contoh, pengaturan awalan tidak menentukan ROOT_URLCONF
, jadi ROOT_URLCONF
diikuti oleh "###"
dalam keluaran dari diffsettings
.
-
--all
¶
Menampilkan semua pengaturan, bahkan jika mereka memiliki nilai awalan Django. Pengaturan seperti itu diawali oleh "###"
.
-
--default
MODULE
¶
Modul pengaturan untuk membandingkan terhadap pengaturan saat ini. Biarkan kosong untuk membandingkan terhadap pengaturan awalan Django.
-
--output
{hash,unified}
¶
Menentukan bentuk keluaran. Nilai-nilai tersedia adalah hash
dan unified
. hash
adalah suasana awalan yang menampilkan keluaran yang digambarkan diatas. unified
menampilkan keluaran mirip pada diff -u
. Pengaturan awalan diawali dengan tanda kurang, diikuti dengan merubah pengaturan diawali dengan sebuah tanda tambah.
dumpdata
¶
-
django-admin dumpdata [app_label[.ModelName] [app_label[.ModelName] ...]]
¶
Keluaran pada standar pengeluaran semua data dalam basisdata terkait dengan aplikasi bernama.
Jika tidak ada nama aplikasi disediakan, semua aplikasi terpasang akan dibuang.
Keluaran dari dumpdata
dapat digunakan sebagai masukan untuk loaddata
.
Note that dumpdata
uses the default manager on the model for selecting the
records to dump. If you're using a custom manager as
the default manager and it filters some of the available records, not all of the
objects will be dumped.
-
--all
,
-a
¶
Menggunakan pengelola dasar Django, membuang rekaman yang mungkin sebaliknya disaring atau dirubah oleh pengelola penyesuaian.
-
--format
FORMAT
¶
Menentukan bentuk serialisasi dari keluaran. Awalan pada JSON. Bentuk-bentuk didukung didaftarkan dalam Bentuk-bentuk serialisasi.
-
--indent
INDENT
¶
Menentukan angka dari lekukan ruang untuk digunakan dalam keluaran. Awalan pada None
yang menampilkan semua data dalam baris tunggal.
-
--exclude
EXCLUDE
,
-e
EXCLUDE
¶
Mencegah aplikasi khusus atau model (ditentukan dalam formulir dari app_label.ModelName
) dari menjadi dibuang. Jika anda menentukan sebuah nama model, keluaran akan dibatasi pada model tersebut, daripada keseluruhan aplikasi. Anda dapat juga mencampurkan nama-nama aplikasi dan nama-nama model.
JIka anda ingin tidak menyertakan banyak aplikasi, lewatkan --exclude
lebih dari sekali:
django-admin dumpdata --exclude=auth --exclude=contenttypes
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata dari data mana akan dibuang. Awalan pada default
.
-
--natural-foreign
¶
Uses the natural_key()
model method to serialize any foreign key and
many-to-many relationship to objects of the type that defines the method. If
you're dumping contrib.auth
Permission
objects or
contrib.contenttypes
ContentType
objects, you should probably use this
flag. See the natural keys
documentation for more details on this and the next option.
-
--natural-primary
¶
Menghilangkan primary key dalam penserialan data dari obyek ini sejak itu dapat dihitung selama pendeserialisasi.
-
--pks
PRIMARY_KEYS
¶
Outputs only the objects specified by a comma separated list of primary keys. This is only available when dumping one model. By default, all the records of the model are output.
-
--output
OUTPUT
,
-o
OUTPUT
¶
Menentukan sebuah berkas untuk menulis data terserialisasi. Secara awalan, data pergi ke keluaran standar.
Ketika pilihan ini disetel dan --verbosity
lebih besar dari 0 (awalan), sebuah batang kemajuan ditampilkan dalam terminal.
flush
¶
-
django-admin flush
¶
Removes all data from the database and re-executes any post-synchronization handlers. The table of which migrations have been applied is not cleared.
If you would rather start from an empty database and re-run all migrations, you
should drop and recreate the database and then run migrate
instead.
-
--noinput
,
--no-input
¶
Menekan semua permintaan pengguna.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata untuk dialirkan. Awalan pada default
.
inspectdb
¶
-
django-admin inspectdb [table [table ...]]
¶
Introspects the database tables in the database pointed-to by the
NAME
setting and outputs a Django model module (a models.py
file) to standard output.
You may choose what tables or views to inspect by passing their names as
arguments. If no arguments are provided, models are created for views only if
the --include-views
option is used. Models for partition tables are
created on PostgreSQL if the --include-partitions
option is used.
Gunakan ini jika anda mempunyai sebuah basisdata warisan dengan dimana anda akan menggunakan Django. Tulisan akan will memeriksa basisdata dan membuat sebuah model untuk setiap tabel dalam itu.
As you might expect, the created models will have an attribute for every field
in the table. Note that inspectdb
has a few special cases in its field-name
output:
- If
inspectdb
cannot map a column's type to a model field type, it'll useTextField
and will insert the Python comment'This field type is a guess.'
next to the field in the generated model. The recognized fields may depend on apps listed inINSTALLED_APPS
. For example,django.contrib.postgres
adds recognition for several PostgreSQL-specific field types. - If the database column name is a Python reserved word (such as
'pass'
,'class'
or'for'
),inspectdb
will append'_field'
to the attribute name. For example, if a table has a column'for'
, the generated model will have a field'for_field'
, with thedb_column
attribute set to'for'
.inspectdb
will insert the Python comment'Field renamed because it was a Python reserved word.'
next to the field.
This feature is meant as a shortcut, not as definitive model generation. After you run it, you'll want to look over the generated models yourself to make customizations. In particular, you'll need to rearrange models' order, so that models that refer to other models are ordered properly.
Django doesn't create database defaults when a
default
is specified on a model field.
Similarly, database defaults aren't translated to model field defaults or
detected in any fashion by inspectdb
.
By default, inspectdb
creates unmanaged models. That is, managed = False
in the model's Meta
class tells Django not to manage each table's creation,
modification, and deletion. If you do want to allow Django to manage the
table's lifecycle, you'll need to change the
managed
option to True
(or simply remove
it because True
is its default value).
Catatan khusus-basisdata¶
Oracle¶
- Model-model dibuat untuk mewujudkan tampilan jika
--include-views
digunakan.
PostgreSQL¶
- Model-model dibuat untuk tabel-tabel asing.
- Model-model dibuat untuk mewujudkan tampilan jika
--include-views
digunakan. - Model dibuat untuk penyekatan tabel jika
--include-partitions
digunakan.
Mendukung tabel-tabel asing dan mewujudkan tampilan telah ditambahkan.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata untuk mawas diri. Awalan pada default
.
-
--include-partitions
¶
Jika pilihan ini disediakan, model juga dibuat untuk penyekatan.
Hanya mendukung untuk PostgreSQL dijalankan.
-
--include-views
¶
Jika pilihan ini disediakan, model juga dibuat untuk tampilan basisdata.
loaddata
¶
-
django-admin loaddata fixture [fixture ...]
¶
Searches for and loads the contents of the named fixture into the database.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata dimana data akan dimuat. Awalan pada default
.
-
--ignorenonexistent
,
-i
¶
Ignores fields and models that may have been removed since the fixture was originally generated.
-
--app
APP_LABEL
¶
Specifies a single app to look for fixtures in rather than looking in all apps.
-
--format
FORMAT
¶
Menentukan serialization format (misalnya, json
atau xml
) untuk fixture read from stdin.
-
--exclude
EXCLUDE
,
-e
EXCLUDE
¶
Excludes loading the fixtures from the given applications and/or models (in the
form of app_label
or app_label.ModelName
). Use the option multiple
times to exclude more than one app or model.
Apakah "fixture"?¶
A fixture is a collection of files that contain the serialized contents of the database. Each fixture has a unique name, and the files that comprise the fixture can be distributed over multiple directories, in multiple applications.
Django akan mencari dalam tiga lokasi untuk fixture:
- Dalam direktori
fixture
dari setiap aplikasi terpasang - Dalam direktori apapun bernama dalalam pengaturan
FIXTURE_DIRS
. - In the literal path named by the fixture
Django will load any and all fixtures it finds in these locations that match the provided fixture names.
If the named fixture has a file extension, only fixtures of that type will be loaded. For example:
django-admin loaddata mydata.json
would only load JSON fixtures called mydata
. The fixture extension
must correspond to the registered name of a
serializer (e.g., json
or xml
).
If you omit the extensions, Django will search all available fixture types for a matching fixture. For example:
django-admin loaddata mydata
would look for any fixture of any fixture type called mydata
. If a fixture
directory contained mydata.json
, that fixture would be loaded
as a JSON fixture.
The fixtures that are named can include directory components. These directories will be included in the search path. For example:
django-admin loaddata foo/bar/mydata.json
akan mencari <app_label>/fixtures/foo/bar/mydata.json
untuk setiap aplikasi terpasang, <dirname>/foo/bar/mydata.json
untuk setiap direktori dalam FIXTURE_DIRS
, dan jalur harfiah foo/bar/mydata.json
.
When fixture files are processed, the data is saved to the database as is.
Model defined save()
methods are not called, and
any pre_save
or
post_save
signals will be called with
raw=True
since the instance only contains attributes that are local to the
model. You may, for example, want to disable handlers that access
related fields that aren't present during fixture loading and would otherwise
raise an exception:
from django.db.models.signals import post_save
from .models import MyModel
def my_handler(**kwargs):
# disable the handler during fixture loading
if kwargs['raw']:
return
...
post_save.connect(my_handler, sender=MyModel)
Anda dapat juga menulis decorator sederhana untuk membungkus logika ini:
from functools import wraps
def disable_for_loaddata(signal_handler):
"""
Decorator that turns off signal handlers when loading fixture data.
"""
@wraps(signal_handler)
def wrapper(*args, **kwargs):
if kwargs['raw']:
return
signal_handler(*args, **kwargs)
return wrapper
@disable_for_loaddata
def my_handler(**kwargs):
...
Just be aware that this logic will disable the signals whenever fixtures are
deserialized, not just during loaddata
.
Note that the order in which fixture files are processed is undefined. However, all fixture data is installed as a single transaction, so data in one fixture can reference data in another fixture. If the database backend supports row-level constraints, these constraints will be checked at the end of the transaction.
Perintah dumpdata
dapat digunakan untuk membangkitkan masukan untuk loaddata
.
Fixture dikempa¶
Fixture mugnkin dikempa dalam bentuk zip
, gz
, atau bz2
. Sebagai contoh:
django-admin loaddata mydata.json
would look for any of mydata.json
, mydata.json.zip
,
mydata.json.gz
, or mydata.json.bz2
. The first file contained within a
zip-compressed archive is used.
Note that if two fixtures with the same name but different
fixture type are discovered (for example, if mydata.json
and
mydata.xml.gz
were found in the same fixture directory), fixture
installation will be aborted, and any data installed in the call to
loaddata
will be removed from the database.
MySQL dengan MyISAM dan fixtures
The MyISAM storage engine of MySQL doesn't support transactions or constraints, so if you use MyISAM, you won't get validation of fixture data, or a rollback if multiple transaction files are found.
Database-specific fixtures¶
If you're in a multi-database setup, you might have fixture data that you want to load onto one database, but not onto another. In this situation, you can add a database identifier into the names of your fixtures.
For example, if your DATABASES
setting has a 'master' database
defined, name the fixture mydata.master.json
or
mydata.master.json.gz
and the fixture will only be loaded when you
specify you want to load data into the master
database.
memuat fixture dari stdin
¶
You can use a dash as the fixture name to load input from sys.stdin
. For
example:
django-admin loaddata --format=json -
When reading from stdin
, the --format
option
is required to specify the serialization format
of the input (e.g., json
or xml
).
Loading from stdin
is useful with standard input and output redirections.
For example:
django-admin dumpdata --format=json --database=test app_label.ModelName | django-admin loaddata --format=json --database=prod -
makemessages
¶
-
django-admin makemessages
¶
Runs over the entire source tree of the current directory and pulls out all
strings marked for translation. It creates (or updates) a message file in the
conf/locale (in the Django tree) or locale (for project and application)
directory. After making changes to the messages files you need to compile them
with compilemessages
for use with the builtin gettext support. See
the i18n documentation for details.
This command doesn't require configured settings. However, when settings aren't
configured, the command can't ignore the MEDIA_ROOT
and
STATIC_ROOT
directories or include LOCALE_PATHS
.
-
--all
,
-a
¶
Perbaharui berkas pesan untuk semua bahasa tersedia.
-
--extension
EXTENSIONS
,
-e
EXTENSIONS
¶
Menentukan daftar ekstensi berkas untuk diuji (awalan: html
, txt
, py
atau js
jika --domain
adalah js
).
Contoh penggunaan:
django-admin makemessages --locale=de --extension xhtml
Pisahkan banyak ekstensi dengan koma atau menggunakan -e
atau --extension
berulang kali:
django-admin makemessages --locale=de --extension=html,txt --extension xml
-
--locale
LOCALE
,
-l
LOCALE
¶
Menentukan lokal untuk diolah.
-
--exclude
EXCLUDE
,
-x
EXCLUDE
¶
Menentukan lokal untuk tidak menyertakan dari pengolahan. jika tidak disediakan, tidak ada lokal tidak disertakan.
Contoh penggunaan:
django-admin makemessages --locale=pt_BR
django-admin makemessages --locale=pt_BR --locale=fr
django-admin makemessages -l pt_BR
django-admin makemessages -l pt_BR -l fr
django-admin makemessages --exclude=pt_BR
django-admin makemessages --exclude=pt_BR --exclude=fr
django-admin makemessages -x pt_BR
django-admin makemessages -x pt_BR -x fr
-
--domain
DOMAIN
,
-d
DOMAIN
¶
Menentukan ranah dari berkas pesan. Pilihan didukung adalah:
-
--symlinks
,
-s
¶
Follows symlinks to directories when looking for new translation strings.
Contoh penggunaan:
django-admin makemessages --locale=de --symlinks
-
--ignore
PATTERN
,
-i
PATTERN
¶
Ignores files or directories matching the given glob
-style pattern. Use
multiple times to ignore more.
Pola ini digunakan secara awalan: 'CVS'
, '.*'
, '*~'
, '*.pyc'
.
Contoh penggunaan:
django-admin makemessages --locale=en_US --ignore=apps/* --ignore=secret/*.html
-
--no-default-ignore
¶
Meniadakan nilai awalan dari --ignore
.
-
--no-wrap
¶
Disables breaking long message lines into several lines in language files.
-
--no-location
¶
Suppresses writing '#: filename:line
’ comment lines in language files.
Using this option makes it harder for technically skilled translators to
understand each message's context.
-
--add-location
[{full,file,never}]
¶
Controls #: filename:line
comment lines in language files. If the option
is:
full
(the default if not given): the lines include both file name and line number.file
: nomor baris dihilangkan.never
: baris-baris ditekan (sama seperti--no-location
).
Dibtuhkan gettext
0.19 atau terbaru.
-
--keep-pot
¶
Prevents deleting the temporary .pot
files generated before creating the
.po
file. This is useful for debugging errors which may prevent the final
language files from being created.
lihat juga
Lihat Menyesuaikan perintah makemessages untuk petunjuk pada bagaimana menyesuaikan kata kunci yang makemessages
lewatkan ke xgettext
.
makemigrations
¶
-
django-admin makemigrations [app_label [app_label ...]]
¶
Creates new migrations based on the changes detected to your models. Migrations, their relationship with apps and more are covered in depth in the migrations documentation.
Providing one or more app names as arguments will limit the migrations created
to the app(s) specified and any dependencies needed (the table at the other end
of a ForeignKey
, for example).
To add migrations to an app that doesn't have a migrations
directory, run
makemigrations
with the app's app_label
.
-
--noinput
,
--no-input
¶
Suppresses all user prompts. If a suppressed prompt cannot be resolved automatically, the command will exit with error code 3.
-
--empty
¶
Outputs an empty migration for the specified apps, for manual editing. This is for advanced users and should not be used unless you are familiar with the migration format, migration operations, and the dependencies between your migrations.
-
--dry-run
¶
Shows what migrations would be made without actually writing any migrations
files to disk. Using this option along with --verbosity 3
will also show
the complete migrations files that would be written.
-
--merge
¶
Mengadakan perbaikan dari pertentangan perpindahan.
-
--name
NAME
,
-n
NAME
¶
Allows naming the generated migration(s) instead of using a generated name. The name must be a valid Python identifier.
-
--no-header
¶
Membangkitkan berkas-berkas perpindahan tanpa versi Django dan kepala timestamp.
-
--check
¶
Makes makemigrations
exit with a non-zero status when model changes without
migrations are detected.
migrate
¶
-
django-admin migrate [app_label] [migration_name]
¶
Synchronizes the database state with the current set of models and migrations. Migrations, their relationship with apps and more are covered in depth in the migrations documentation.
Kebiasaan dari perintah ini berubah tergantung pada argumen disediakan:
- Tidak ada argumen: Semua aplikasi mempunyai semua perpindahan mereka berjalan.
<app_label>
: The specified app has its migrations run, up to the most recent migration. This may involve running other apps' migrations too, due to dependencies.<app_label> <migrationname>
: Brings the database schema to a state where the named migration is applied, but no later migrations in the same app are applied. This may involve unapplying migrations if you have previously migrated past the named migration. You can use a prefix of the migration name, e.g.0001
, as long as it's unique for the given app name. Use the namezero
to migrate all the way back i.e. to revert all applied migrations for an app.
Peringatan
When unapplying migrations, all dependent migrations will also be
unapplied, regardless of <app_label>
. You can use --plan
to check
which migrations will be unapplied.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata untuk perpindahan. Awal ke default
.
-
--fake
¶
Marks the migrations up to the target one (following the rules above) as applied, but without actually running the SQL to change your database schema.
This is intended for advanced users to manipulate the
current migration state directly if they're manually applying changes;
be warned that using --fake
runs the risk of putting the migration state
table into a state where manual recovery will be needed to make migrations
run correctly.
-
--fake-initial
¶
Mengizinkan Django melewti perpindahan inisial applikasi jika semua tabel basisdata dengan nama-nama dari semua model dibuat oleh semua tindakan CreateModel
dalam perpindahan itu yang sudah ada. Pilihan ini diperntukkan penggunaan ketika perpindahan penjalanan pertama terhadap basisdata yang sudah ada sebelumnya menggunakan perpindahan. Pilihan ini bukan, bagaimanapun, diperiksa untuk pencocokan skema basisdata diluar pencocokan nama-nama tabel dan sehinggaa hanya aman digunakan jika anda percaya diri bahwa skema yang ada cocok apa yang direkam dalam perpindahan inisial anda.
-
--plan
¶
Shows the migration operations that will be performed for the given migrate
command.
-
--run-syncdb
¶
Allows creating tables for apps without migrations. While this isn't recommended, the migrations framework is sometimes too slow on large projects with hundreds of models.
-
--noinput
,
--no-input
¶
Suppresses all user prompts. An example prompt is asking about removing stale content types.
runserver
¶
-
django-admin runserver [addrport]
¶
Starts a lightweight development Web server on the local machine. By default,
the server runs on port 8000 on the IP address 127.0.0.1
. You can pass in an
IP address and port number explicitly.
If you run this script as a user with normal privileges (recommended), you might not have access to start a port on a low port number. Low port numbers are reserved for the superuser (root).
Peladen ini menggunakan obyek aplikasi WSGI ditentukan oleh pengaturan WSGI_APPLICATION
.
DO NOT USE THIS SERVER IN A PRODUCTION SETTING. It has not gone through security audits or performance tests. (And that's how it's gonna stay. We're in the business of making Web frameworks, not Web servers, so improving this server to be able to handle a production environment is outside the scope of Django.)
The development server automatically reloads Python code for each request, as needed. You don't need to restart the server for code changes to take effect. However, some actions like adding files don't trigger a restart, so you'll have to restart the server in these cases.
If you're using Linux or MacOS and install both pywatchman and the Watchman service, kernel signals will be used to autoreload the server (rather than polling file modification timestamps each second). This offers better performance on large projects, reduced response time after code changes, more robust change detection, and a reduction in power usage.
Direktori besar dengan banyak berkas mungkin menyebabkan masalah-masalah penampilan
When using Watchman with a project that includes large non-Python
directories like node_modules
, it's advisable to ignore this directory
for optimal performance. See the watchman documentation for information
on how to do this.
Watchman timeout
The default timeout of Watchman
client is 5 seconds. You can change it
by setting the DJANGO_WATCHMAN_TIMEOUT
environment variable.
Watchman support replaced support for pyinotify.
Ketika anda memulai peladen, dan setiap waktu anda merubah kode Python selagi peladen berjalan, kerangka sistem pemeriksaan akan memeriksa kelesuruhan proyek Django anda untuk beberapa kesalahan umum (lihat perintah ;djadmin:check). Jika kesalahan apapun ditemukan, mereka akan dicetak ke keluaran standar.
You can run as many concurrent servers as you want, as long as they're on
separate ports. Just execute django-admin runserver
more than once.
Note that the default IP address, 127.0.0.1
, is not accessible from other
machines on your network. To make your development server viewable to other
machines on the network, use its own IP address (e.g. 192.168.2.1
) or
0.0.0.0
or ::
(with IPv6 enabled).
Anda dapat menyediakan sebuah alamat IPv6 dikelilingi oleh tanda kurung (misalnya [200a::1]:8000
). Ini akan otomatis mengadakan dukungan IPv6.
Sebuah nama rumah mengandung karakter hanya-ASCII dapat juga digunakan.
Jika staticfiles aplikasi bantuan diadakan (awalan dalam proyek baru) perintah runserver
akan ditimpa dengan perintah runserver nya sendiri.
Logging of each request and response of the server is sent to the django.server logger.
-
--noreload
¶
Disables the auto-reloader. This means any Python code changes you make while the server is running will not take effect if the particular Python modules have already been loaded into memory.
-
--nothreading
¶
Disables use of threading in the development server. The server is multithreaded by default.
-
--ipv6
,
-6
¶
Menggunakan IPv6 untuk peladen pengembangan. Ini merubah alamat IP awal dari 127.0.0.1
ke ::1
.
Contoh dari menggunakan port dan alamat berbeda¶
Port 8000 pada alamat IP 127.0.0.1
:
django-admin runserver
Port 8000 pada alamat IP 1.2.3.4
:
django-admin runserver 1.2.3.4:8000
Port 7000 pada alamat IP 127.0.0.1
:
django-admin runserver 7000
Port 7000 pada alamat IP 1.2.3.4
:
django-admin runserver 1.2.3.4:7000
Port 8000 pada alamat IPv6 ::1
:
django-admin runserver -6
Port 7000 pada alamat IPv6 ::1
:
django-admin runserver -6 7000
Port 7000 pada alamat IPv6 2001:0db8:1234:5678::9
:
django-admin runserver [2001:0db8:1234:5678::9]:7000
Port 8000 pada alamat IPv4 dari rumah localhost
:
django-admin runserver localhost:8000
Port 8000 pada alamat IPv6 dari rumah localhost
:
django-admin runserver -6 localhost:8000
Melayani berkas-berkas statis dengan peladen pengembangan¶
By default, the development server doesn't serve any static files for your site
(such as CSS files, images, things under MEDIA_URL
and so forth). If
you want to configure Django to serve static media, read
Mengelola berkas statis (sebagai contoh gambar, JavaScript, CSS).
sendtestemail
¶
-
django-admin sendtestemail [email [email ...]]
¶
Kirim surel percobaan (untuk menegaskan surel mengirim melalui Django bekerja) ke penerima ditentukan. Sebagai contoh:
django-admin sendtestemail foo@example.com bar@example.com
Ada sepasang pilihan, dan anda mungkin menggunakan perpaduan apapun dari mereka bersama-sama:
-
--managers
¶
Mails the email addresses specified in MANAGERS
using
mail_managers()
.
-
--admins
¶
Menyuarti alamat surel ditentukan dalam ADMINS
menggunakan mail_admins()
.
sendtestemail
¶
-
django-admin shell
¶
Mulai penterjemah interaktif Python.
-
--interface
{ipython,bpython,python}
,
-i
{ipython,bpython,python}
¶
Specifies the shell to use. By default, Django will use IPython or bpython if either is installed. If both are installed, specify which one you want like so:
IPython:
django-admin shell -i ipython
bpython:
django-admin shell -i bpython
If you have a "rich" shell installed but want to force use of the "plain"
Python interpreter, use python
as the interface name, like so:
django-admin shell -i python
-
--nostartup
¶
Disables reading the startup script for the "plain" Python interpreter. By
default, the script pointed to by the PYTHONSTARTUP
environment
variable or the ~/.pythonrc.py
script is read.
-
--command
COMMAND
,
-c
COMMAND
¶
Biarkan anda melewatkan perintah sebagai string untuk menjalankan itu sebagai Django, seperti itu:
django-admin shell --command="import django; print(django.__version__)"
Anda dapat juga melewatkan kode pada masukan standar untuk menjalankan itu. Sebagai contoh:
$ django-admin shell <<EOF
> import django
> print(django.__version__)
> EOF
Pada Windows, REPL adalah keluaran karena batas penerapan dari select.select()
pada serambi itu.
showmigrations
¶
-
django-admin showmigrations [app_label [app_label ...]]
¶
Tampilkan semua perpindahan di sebuah proyek. Anda dapat memilih dari satu dari dua bentuk:
-
--list
,
-l
¶
Lists all of the apps Django knows about, the migrations available for each
app, and whether or not each migration is applied (marked by an [X]
next to
the migration name).
Aplikasi-aplikasi tanpa perpindahan juga didaftarkan, tetapi (no migrations)
dicetak dibawah mereka.
Ini adalah bentuk keluaran awal.
-
--plan
,
-p
¶
Shows the migration plan Django will follow to apply migrations. Like
--list
, applied migrations are marked by an [X]
. For a --verbosity
of 2 and above, all dependencies of a migration will also be shown.
app_label
s arguments limit the output, however, dependencies of provided
apps may also be included.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata untuk diuji. Awalan default
.
sqlflush
¶
-
django-admin sqlflush
¶
Cetak pernyataan SQL yang akan dijalankan untuk perintah flush
.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata untuk dimana mencetak SQL. Awal ke default
.
sqlflush
¶
-
django-admin sqlmigrate app_label migration_name
¶
Prints the SQL for the named migration. This requires an active database connection, which it will use to resolve constraint names; this means you must generate the SQL against a copy of the database you wish to later apply it on.
catat bahwa sqlmigrate
tidak mewarnai keluarannya.
-
--backwards
¶
Generates the SQL for unapplying the migration. By default, the SQL created is for running the migration in the forwards direction.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata dimana untuk membangkitkan SQL. Awalan pada default
.
sqlsequencereset
¶
-
django-admin sqlsequencereset app_label [app_label ...]
¶
Mencetak pernyataan SQL untuk menyetel kembali urutan untuk nama aplikasi yang diberikan.
Sequences are indexes used by some database engines to track the next available number for automatically incremented fields.
Use this command to generate SQL which will fix cases where a sequence is out of sync with its automatically incremented field data.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata untuk dimana mencetak SQL. Awal ke default
.
squashmigrations
¶
-
django-admin squashmigrations app_label [start_migration_name] migration_name
¶
Squashes the migrations for app_label
up to and including migration_name
down into fewer migrations, if possible. The resulting squashed migrations
can live alongside the unsquashed ones safely. For more information,
please read Squashing migrations.
When start_migration_name
is given, Django will only include migrations
starting from and including this migration. This helps to mitigate the
squashing limitation of RunPython
and
django.db.migrations.operations.RunSQL
migration operations.
-
--no-optimize
¶
Disables the optimizer when generating a squashed migration. By default, Django will try to optimize the operations in your migrations to reduce the size of the resulting file. Use this option if this process is failing or creating incorrect migrations, though please also file a Django bug report about the behavior, as optimization is meant to be safe.
-
--noinput
,
--no-input
¶
Menekan semua permintaan pengguna.
-
--squashed-name
SQUASHED_NAME
¶
Sets the name of the squashed migration. When omitted, the name is based on the
first and last migration, with _squashed_
in between.
-
--no-header
¶
Generate squashed migration file without Django version and timestamp header.
startapp
¶
-
django-admin startapp name [directory]
¶
Membuat sebuah direktori aplikasi Django untuk nama aplikasi yang diberikan dalam direktori saat ini atau tujuan yang diberikan.
By default, the new directory contains a
models.py
file and other app template files. If only the app name is given,
the app directory will be created in the current working directory.
Jika tujuan pilihan disediakan, Django akan menggunakan direktori yang ada tersebut daripada membuat satu yang baru. Anda dapat menggunakan '.' untuk menyatakan direktori kerja saat ini.
Sebagai contoh:
django-admin startapp myapp /Users/jezdez/Code/myapp
-
--template
TEMPLATE
¶
Menyediakan jalur pada sebuah direktori dengan penyesuaian berkas cetakan aplikasi atau jalur pada berkas termampat (.tar.gz
, .tar.bz2
, .tgz
, .tbz
, .zip
) mengandung berkas-berkas cetakan aplikasi.
Sebagai contoh, ini akan mencari sebuah cetakan aplikasi dalam direktori yang diberikan ketika membuat aplikasi myapp
:
django-admin startapp --template=/Users/jezdez/Code/my_app_template myapp
Django juga akan menerima URL (http
, https
, ftp
) untuk menekan arsip dengan berkas cetakan aplikasi, mengunduh dan mengeluarkan mereka dengan cepat.
Sebagai contoh, mengambil keuntungan dari firur Github untuk menyingkap gudang sebagai berkas zip, anda dapat menggunakan URL seperti:
django-admin startapp --template=https://github.com/githubuser/django-app-template/archive/master.zip myapp
-
--extension
EXTENSIONS
,
-e
EXTENSIONS
¶
Menentukan ekstensi berkas mana dalam cetakan aplikasi harus dibangun dengan mesin cetakan. Awalan pada py
.
-
--name
FILES
,
-n
FILES
¶
Menentukan berkas-berkas mana dalam cetakan aplikasi (sebagai tambahan ke pencocokan tersebut -extension
) harus dibangun dengan mesin cetakan. Awalan pada sebuah list kosong.
template context
digunakan untuk semua pencocokan berkas adalah:
- Pilihan apapun dilewatkan ke perintah
startapp
(diantara pilihan yang didukugn perintah) app_name
-- nama aplikasi diloloskan ke perintahapp_directory
-- jalur penuh dari aplikasi dibuat baru sajacamel_case_app_name
-- nama aplikasi dalam bentuk casing ontadocs_version
-- versi dari dokumentasi:'dev'
atau'1.x'
django_version
-- the version of Django, e.g.'2.0.3'
Peringatan
When the app template files are rendered with the Django template
engine (by default all *.py
files), Django will also replace all
stray template variables contained. For example, if one of the Python files
contains a docstring explaining a particular feature related
to template rendering, it might result in an incorrect example.
To work around this problem, you can use the templatetag
template tag to "escape" the various parts of the template syntax.
In addition, to allow Python template files that contain Django template
language syntax while also preventing packaging systems from trying to
byte-compile invalid *.py
files, template files ending with .py-tpl
will be renamed to .py
.
startproject
¶
-
django-admin startproject name [directory]
¶
Membuat struktur direktori proyek Django untuk nama proyek yang diberikan dalam direktori saat ini atau tujuanyang diberikan.
By default, the new directory contains
manage.py
and a project package (containing a settings.py
and other
files).
If only the project name is given, both the project directory and project
package will be named <projectname>
and the project directory
will be created in the current working directory.
If the optional destination is provided, Django will use that existing
directory as the project directory, and create manage.py
and the project
package within it. Use '.' to denote the current working directory.
Sebagai contoh:
django-admin startproject myproject /Users/jezdez/Code/myproject_repo
-
--template
TEMPLATE
¶
Menentukan sebuah direktori, jalur berkas, atau URL dari penyesuaian cetakan proyek. Lihat dokumentasi startapp --template
untuk contoh-contoh dan penggunaan.
-
--extension
EXTENSIONS
,
-e
EXTENSIONS
¶
Menentukan berkas-berkas tambahan mana dalam proyek harus dibangun dengan mesin cetakan. Awalan pada py
.
-
--name
FILES
,
-n
FILES
¶
Specifies which files in the project template (in addition to those matching
--extension
) should be rendered with the template engine. Defaults to an
empty list.
template context
digunakan adalah:
- Pilihan apapun dilewatkan pada perintah
startproject
(diantara pilihan yang didukung perintah) project_name
-- nama proyek diloloskan ke perintahproject_directory
-- jalur penuh dari proyek dibuat barusecret_key
-- kunci acak untuk pengaturanSECRET_KEY
docs_version
-- versi dari dokumentasi:'dev'
atau'1.x'
django_version
-- the version of Django, e.g.'2.0.3'
Harap juga lihat rendering warning seperti disebutkan untuk startapp
.
test
¶
-
django-admin test [test_label [test_label ...]]
¶
Jalankan percobaan untuk semua aplikasi terpasang. Lihat Percobaan di Django untuk informasi lebih.
-
--failfast
¶
Berhenti menjalankan percobaan dan melaporkan kegagalan segera setelah percobaan gagal.
-
--testrunner
TESTRUNNER
¶
Mengendalikan kelas pejalan percobaan yang digunakan untuk menjalankan percobaan. Nilai ini menimpa nilai disediakan oleh pengaturan TEST_RUNNER
.
-
--noinput
,
--no-input
¶
Suppresses all user prompts. A typical prompt is a warning about deleting an existing test database.
Pilihan pejalan percobaan¶
The test
command receives options on behalf of the specified
--testrunner
. These are the options of the default test runner:
DiscoverRunner
.
-
--keepdb
,
-k
¶
Preserves the test database between test runs. This has the advantage of skipping both the create and destroy actions which can greatly decrease the time to run tests, especially those in a large test suite. If the test database does not exist, it will be created on the first run and then preserved for each subsequent run. Any unapplied migrations will also be applied to the test database before running the test suite.
-
--reverse
,
-r
¶
Sorts test cases in the opposite execution order. This may help in debugging the side effects of tests that aren't properly isolated. Grouping by test class is preserved when using this option.
-
--debug-mode
¶
Setel pengaturan DEBUG
menjadi True
sebelum menjalankan percobaan. Ini mungkin membantu mengatasi masalah kegagalan percobaan.
-
--debug-sql
,
-d
¶
Mengadakan SQL logging untuk percobaan gagal. Jika --verbosity
adalah 2
, kemudian permintaan dalam melewatkan percobaan juga keluaran.
-
--parallel
[N]
¶
Runs tests in separate parallel processes. Since modern processors have multiple cores, this allows running tests significantly faster.
By default --parallel
runs one process per core according to
multiprocessing.cpu_count()
. You can adjust the number of processes
either by providing it as the option's value, e.g. --parallel=4
, or by
setting the DJANGO_TEST_PROCESSES
environment variable.
Django distributes test cases — unittest.TestCase
subclasses — to
subprocesses. If there are fewer test cases than configured processes, Django
will reduce the number of processes accordingly.
Setiap pengolahan mendapatkan basisdatanya sendiri. Anda harus memastikan bahwa kasus-kasus percobaan berbeda tidak mengakses sumberdaya sama. Sebagai contoh, kasus-kasus percobaan yang menyentuh sistem berkas harus membuat direktori sementara untuk penggunaan mereka sendiri.
Catatan
If you have test classes that cannot be run in parallel, you can use
SerializeMixin
to run them sequentially. See Enforce running test
classes sequentially.
This option requires the third-party tblib
package to display tracebacks
correctly:
$ pip install tblib
Fitur ini tidak tersedia pada Windows. Itu tidak bekerja dengan salah satu backend basisdata Oracle.
If you want to use pdb
while debugging tests, you must disable parallel
execution (--parallel=1
). You'll see something like bdb.BdbQuit
if you
don't.
Peringatan
When test parallelization is enabled and a test fails, Django may be unable to display the exception traceback. This can make debugging difficult. If you encounter this problem, run the affected test without parallelization to see the traceback of the failure.
Ini adalah batasan yang diketahui. Itu muncul dari kebutuhan menserialkan obyek untuk menukarkan mereka diantara pengolahan. Lihat What can be pickled and unpickled? untuk rincian.
-
--tag
TAGS
¶
Runs only tests marked with the specified tags.
May be specified multiple times and combined with test --exclude-tag
.
-
--exclude-tag
EXCLUDE_TAGS
¶
Excludes tests marked with the specified tags.
May be specified multiple times and combined with test --tag
.
testserver
¶
-
django-admin testserver [fixture [fixture ...]]
¶
Runs a Django development server (as in runserver
) using data from
the given fixture(s).
Sebagai contoh, perintah ini:
django-admin testserver mydata.json
...akan melakukan langkah-langkah berikut:
- Buat basisdata percobaan, seperti digambarkan di Basisdata percobaan.
- Populate the test database with fixture data from the given fixtures.
(For more on fixtures, see the documentation for
loaddata
above.) - Runs the Django development server (as in
runserver
), pointed at this newly created test database instead of your production database.
Ini sangat berguna di sejumlah jalan:
- When you're writing unit tests of how your views
act with certain fixture data, you can use
testserver
to interact with the views in a Web browser, manually. - Let's say you're developing your Django application and have a "pristine"
copy of a database that you'd like to interact with. You can dump your
database to a fixture (using the
dumpdata
command, explained above), then usetestserver
to run your Web application with that data. With this arrangement, you have the flexibility of messing up your data in any way, knowing that whatever data changes you're making are only being made to a test database.
Note that this server does not automatically detect changes to your Python
source code (as runserver
does). It does, however, detect changes to
templates.
-
--addrport
ADDRPORT
¶
Specifies a different port, or IP address and port, from the default of
127.0.0.1:8000
. This value follows exactly the same format and serves
exactly the same function as the argument to the runserver
command.
Contoh:
Untuk menjalankan peladen percobaan pada port 7000 dengan fixture1
dan fixture2
:
django-admin testserver --addrport 7000 fixture1 fixture2
django-admin testserver fixture1 fixture2 --addrport 7000
(The above statements are equivalent. We include both of them to demonstrate that it doesn't matter whether the options come before or after the fixture arguments.)
To run on 1.2.3.4:7000 with a test
fixture:
django-admin testserver --addrport 1.2.3.4:7000 test
-
--noinput
,
--no-input
¶
Suppresses all user prompts. A typical prompt is a warning about deleting an existing test database.
Perintah disediakan oleh aplikasi¶
Some commands are only available when the django.contrib
application that
implements them has been
enabled
. This section describes them grouped by
their application.
django.contrib.auth
¶
changepassword
¶
-
django-admin changepassword [<username>]
¶
Perintah ini hanya tersedia jika authentication system (django.contrib.auth
) Django dipasang.
Allows changing a user's password. It prompts you to enter a new password twice for the given user. If the entries are identical, this immediately becomes the new password. If you do not supply a user, the command will attempt to change the password whose username matches the current user.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata untuk permintaan untuk pengguna. Awal ke default
.
Contoh penggunaan:
django-admin changepassword ringo
createsuperuser
¶
-
django-admin createsuperuser
¶
Perintah ini hanya tersedia jika authentication system (django.contrib.auth
) Django dipasang.
Creates a superuser account (a user who has all permissions). This is useful if you need to create an initial superuser account or if you need to programmatically generate superuser accounts for your site(s).
When run interactively, this command will prompt for a password for the new superuser account. When run non-interactively, no password will be set, and the superuser account will not be able to log in until a password has been manually set for it.
-
--noinput
,
--no-input
¶
Suppresses all user prompts. If a suppressed prompt cannot be resolved automatically, the command will exit with error code 1.
-
--username
USERNAME
¶
-
--email
EMAIL
¶
The username and email address for the new account can be supplied by
using the --username
and --email
arguments on the command
line. If either of those is not supplied, createsuperuser
will prompt for
it when running interactively.
-
--database
DATABASE
¶
Specifies the database into which the superuser object will be saved.
You can subclass the management command and override get_input_data()
if you
want to customize data input and validation. Consult the source code for
details on the existing implementation and the method's parameters. For example,
it could be useful if you have a ForeignKey
in
REQUIRED_FIELDS
and want to
allow creating an instance instead of entering the primary key of an existing
instance.
django.contrib.contenttypes
¶
remove_stale_contenttypes
¶
-
django-admin remove_stale_contenttypes
¶
Printah ini hanya tersedia jika contenttypes app (django.contrib.contenttypes
) Django terpasang.
Deletes stale content types (from deleted models) in your database. Any objects that depend on the deleted content types will also be deleted. A list of deleted objects will be displayed before you confirm it's okay to proceed with the deletion.
-
--database
DATABASE
¶
Menentukan basisdata untuk digunakan. Awalan pada default
.
django.contrib.gis
¶
ogrinspect
¶
Perintah ini hanya tersedia jika GeoDjango (django.contrib.gis
) terpasang.
Silahkan mengacu ke description
nya di dokumentasi GeoDjango.
django.contrib.sessions
¶
django.contrib.sitemaps
¶
ping_google
¶
Perintah ini hanya tersedia jika Sitemaps framework (django.contrib.sitemaps
) terpasang.
Silahkan mengacu ke description
nya di dokumentasi Sitemap.
django.contrib.staticfiles
¶
collectstatic
¶
Perintah ini hanya tersedia jika:doc:static files application </howto/static-files/index> (django.contrib.staticfiles
) terpasang.
Silahkan mengacu ke description
in the staticfiles nya di dokumentasi.
findstatic
¶
Perintah ini hanya tersedia jika:doc:static files application </howto/static-files/index> (django.contrib.staticfiles
) terpasang.
Harap mengacu pada description
nya dalam dokumentasi the staticfiles .
Pilihan awal¶
Meskipun beberapa perintah dapat mengizinkan pilihan penyesuaian mereka sendiri, setiap perintah mengizinkan untuk pilihan berikut:
-
--pythonpath
PYTHONPATH
¶
Tambah jalur berkas sistem diberikan ke import search path Python. Jika ini tidak disediakan, django-admin
akan menggunakan variabel lingkungan PYTHONPATH
.
Pilihan ini tidak diperlukan dalam manage.py
, karena itu merawat pengaturan jalur Python untuk anda.
Contoh penggunaan:
django-admin migrate --pythonpath='/home/djangoprojects/myproject'
-
--settings
SETTINGS
¶
menentukan pengaturan modul untuk digunakan. Modul pengaturan ini harus berada dalam sintaksis paket Python, misalnya mysite.settings
. Jika ini tidak disediakan, django-admin
akan menggunakan variabel lingkungan DJANGO_SETTINGS_MODULE
.
Pilihan ini belum diperlukan di manage.py
, karena itu menggunakan settings.py
dari proyek saat ini secara awal.
Contoh penggunaan:
django-admin migrate --settings=mysite.settings
-
--traceback
¶
Displays a full stack trace when a CommandError
is raised. By default, django-admin
will show a simple error message when a
CommandError
occurs and a full stack trace for any other exception.
Contoh penggunaan:
django-admin migrate --traceback
-
--verbosity
{0,1,2,3}
,
-v
{0,1,2,3}
¶
Menentukan jumlah pemberitahuan dan informasi mencari kesalahan yang perintah harus cetak ke konsol.
0
berarti tidak ada keluaran.1
berarti keluaran biasa(awalan).2
berarti keluaran bertele-tele.3
berarti keluaran bertele-tele sangat.
Contoh penggunaan:
django-admin migrate --verbosity 2
-
--no-color
¶
Disables colorized command output. Some commands format their output to be colorized. For example, errors will be printed to the console in red and SQL statements will be syntax highlighted.
Contoh penggunaan:
django-admin runserver --no-color
-
--force-color
¶
Forces colorization of the command output if it would otherwise be disabled as discussed in Pewarnaan sintaksis. For example, you may want to pipe colored output to another command.
Kecermatan tambahan¶
Pewarnaan sintaksis¶
The django-admin
/ manage.py
commands will use pretty
color-coded output if your terminal supports ANSI-colored output. It
won't use the color codes if you're piping the command's output to
another program unless the --force-color
option is used.
DIbawah Windows, konsol asli tidak mendukung uruan pelolosan ANSI jadi secara awalan tidak ada warna keluaran. Tetapi anda dapat memasang alat pihak-ketiga ANSICON, perintah Django akan mengenali kehadirannya dan memuat penggunakan layanannya menjadi warna keluaran seperti pada serambi berdasarkan-Unix.
Penggunaan warna untuk penyorotan sintaksis dapat disesuaikan. Django mengirim dengan tida warna palet:
dark
, cocok pada terminals yang menunjukkan teks putih pada latar belakang hitam. Ini adalah palet awalan.light
, cocok pada to terminal yang menunjukkan teks hitam pada latar belakang putih.nocolor
, yang meniadakan penyorotan sintaksis.
You select a palette by setting a DJANGO_COLORS
environment
variable to specify the palette you want to use. For example, to
specify the light
palette under a Unix or OS/X BASH shell, you
would run the following at a command prompt:
export DJANGO_COLORS="light"
Anda dapat menyesuaikan warna yang digunakan. Django menentukan sejumlah peran dimana warna digunakan.
error
- Sebuah kesalahan besar.notice
- Sebuah kesalahan kecil.success
- Sebuah berhasil.warning
- Sebuah peringatan.sql_field
- nama dari bidang model di SQL.sql_coltype
- Jenis dari bidang model di SQL.sql_keyword
- Sebuah kata kunci SQL.sql_table
- Nama dari sebuah model di SQL.http_info
- A 1XX HTTP Informational server response.http_success
- A 2XX HTTP Success server response.http_not_modified
- A 304 HTTP Not Modified server response.http_redirect
- A 3XX HTTP Redirect server response other than 304.http_not_found
- A 404 HTTP Not Found server response.http_bad_request
- A 4XX HTTP Bad Request server response other than 404.http_server_error
- A 5XX HTTP Server Error response.migrate_heading
- A heading in a migrations management command.migrate_label
- Sebuah nama perpindahan.
Each of these roles can be assigned a specific foreground and background color, from the following list:
hitam
merah
hijau
kuning
biru
magenta
cyan
putih
Setiap warna ini dapat dirubah menggunakan pilihan tampilan berikut:
tebal
garis bawah
kedip
reverse
conceal
Sebuah spesifikasi warna mengikuti satu dari pola berikut:
role=fg
role=fg/bg
role=fg,option,option
role=fg/bg,option,option
where role
is the name of a valid color role, fg
is the
foreground color, bg
is the background color and each option
is one of the color modifying options. Multiple color specifications
are then separated by a semicolon. For example:
export DJANGO_COLORS="error=yellow/blue,blink;notice=magenta"
would specify that errors be displayed using blinking yellow on blue, and notices displayed using magenta. All other color roles would be left uncolored.
Colors can also be specified by extending a base palette. If you put a palette name in a color specification, all the colors implied by that palette will be loaded. So:
export DJANGO_COLORS="light;error=yellow/blue,blink;notice=magenta"
would specify the use of all the colors in the light color palette, except for the colors for errors and notices which would be overridden as specified.
Bash completion¶
If you use the Bash shell, consider installing the Django bash completion
script, which lives in extras/django_bash_completion
in the Django source
distribution. It enables tab-completion of django-admin
and
manage.py
commands, so you can, for instance...
- Ketik
django-admin
. - Tekan [TAB] untuk melihat semua pilihan tersedia.
- Ketik
sql
, kemudian [TAB], untuk melihat semua pilihan tersedia yang namanya dimulai dengansql
.
Lihat Menulis perintah django-admin penyesuaian untuk bagaimana menambahkan tindakan disesuaikan.
Menjalankan pengelolaan perintah dari kode anda¶
-
django.core.management.
call_command
(name, *args, **options)¶
Untuk memanggil perintah pengelolaan dari kode gunakan call_command
.
name
- nama dari perintah untuk memanggil atau memerintah obyek. Melewatkan nama dipilih meskipun obyek diwajibkan untuk percobaan.
*args
- a list of arguments accepted by the command. Arguments are passed to the
argument parser, so you can use the same style as you would on the command
line. For example,
call_command('flush', '--verbosity=0')
. **options
- named options accepted on the command-line. Options are passed to the command
without triggering the argument parser, which means you'll need to pass the
correct type. For example,
call_command('flush', verbosity=0)
(zero must be an integer rather than a string).
Contoh:
from django.core import management
from django.core.management.commands import loaddata
management.call_command('flush', verbosity=0, interactive=False)
management.call_command('loaddata', 'test_data', verbosity=0)
management.call_command(loaddata.Command(), 'test_data', verbosity=0)
Note that command options that take no arguments are passed as keywords
with True
or False
, as you can see with the interactive
option above.
Named arguments can be passed by using either one of the following syntaxes:
# Similar to the command line
management.call_command('dumpdata', '--natural-foreign')
# Named argument similar to the command line minus the initial dashes and
# with internal dashes replaced by underscores
management.call_command('dumpdata', natural_foreign=True)
# `use_natural_foreign_keys` is the option destination variable
management.call_command('dumpdata', use_natural_foreign_keys=True)
Some command options have different names when using call_command()
instead
of django-admin
or manage.py
. For example, django-admin
createsuperuser --no-input
translates to call_command('createsuperuser',
interactive=False)
. To find what keyword argument name to use for
call_command()
, check the command's source code for the dest
argument
passed to parser.add_argument()
.
Command options which take multiple options are passed a list:
management.call_command('dumpdata', exclude=['contenttypes', 'auth'])
The return value of the call_command()
function is the same as the return
value of the handle()
method of the command.
Pengalihan keluaran¶
Note that you can redirect standard output and error streams as all commands
support the stdout
and stderr
options. For example, you could write:
with open('/path/to/command_output', 'w') as f:
management.call_command('dumpdata', stdout=f)