Bagaimana mengkonfigurasi dan menggunakan pencatatan

Django menyediakan kerja default logging configuration yang mudah diperpanjang.

Membuat panggilan pencatatan dasar

Untuk mengirim pesan catatan dari dalam kode anda, anda dapat menempatkan panggilan pencatatan kedalamnya.

Jangan tergoda untuk menggunakan panggilan pencatatan dalam settings.py.

The way that Django logging is configured as part of the setup() function means that logging calls placed in settings.py may not work as expected, because logging will not be set up at that point. To explore logging, use a view function as suggested in the example below.

First, import the Python logging library, and then obtain a logger instance with logging.getLogger(). Provide the getLogger() method with a name to identify it and the records it emits. A good option is to use __name__ (see Gunakan namespace pencatat below for more on this) which will provide the name of the current Python module as a dotted path:

import logging

logger = logging.getLogger(__name__)

Merupakan konvensi yang baik untuk melakukan deklarasi ini pada tingkat modul.

Kemudian di dalam fungsi, sebagai contoh dalam tampilan, mengirimkan rekaman ke pencatat:

def some_view(request):
    ...
    if some_risky_state:
        logger.warning("Platform is running at risk")

Ketika kode ini dijalankan, LogRecord mengandung pesan itu akan terkirim ke pencatat. Jika anda menggunakan konfigurasi pencatatan awalan Django, pesan akan muncul di konsol.

Tingkatan WARNING digunakan dalam contoh diatas adalah satu dari beberapa logging severity levels: DEBUG, INFO, WARNING, ERROR, CRITICAL. Jadi, contoh lain mungkin:

logger.critical("Payment system is not responding")

Penting

Rekaman dengan tingkatan rendah daripada WARNING tidak akan muncul dalam konsol secara awalan. Merubah perilaku ini membutuhkan konfigurasi tambahan.

Menyesuaikan konfigurasi pencatatan

Although Django's logging configuration works out of the box, you can control exactly how your logs are sent to various destinations - to log files, external services, email and so on - with some additional configuration.

Anda dapat mengkonfigurasi

  • pencatatan pemetaan, untuk menentukan rekaman mana yang dikirim ke penangan mana
  • penangan, untuk menentukan apa yang mereka lakukan dengan rekaman mereka terima
  • penyaring, untuk menyediakan kendali tambahan terhadap perpindahan rekaman, dan bahkan merubah rekaman di tempat
  • pembentuk, untuk merubah obyek LogRecord menjadi string atau bentuk lain untuk dikonsumsi oleh manusia atau sistem lain

Ada beragam cara dari mengkonfigurasi pencatatan. Di Django, pengaturan LOGGING adalah yang paling umum digunakan. Pengaturan menggunakan the dictConfig format, dan memperpanjang default logging configuration.

Lihat Mengkonfigurasi catatan untuk penjelasan bagaimana pengaturan penyesuaian anda digabungkan dengan awalan Django.

Lihat Python logging documentation untuk rincian cara lain dari konfigurasi pencatatan. Demi kesederhanaan, dokumentasi ini hanya akan mempertimbangkan konfigurasi melalui pengaturan LOGGING.

Konfigurasi pencatatan dasar

Ketika mengkonfigurasi pencatatan, itu masuk akal untuk

Membuat sebuah dictionary ``LOGGING`

Dalam settings.py anda:

LOGGING = {
    "version": 1,  # the dictConfig format version
    "disable_existing_loggers": False,  # retain the default loggers
}

Itu hampir selalu masuk akal untuk mempertahankan dan memperpanjang konfigurasi pencatatan awalan dengan mengatur disable_existing_loggers menjadi False.

Mengkonfigurasi penangan

Contoh ini mengkonfigurasikan penangan tunggal bernama file, yang menggunakan Python's FileHandler untuk menyimpan catatan tingkatan DEBUG dan tertinggi ke berkas general.log (di akar proyek):

LOGGING = {
    # ...
    "handlers": {
        "file": {
            "class": "logging.FileHandler",
            "filename": "general.log",
        },
    },
}

Kelas-kelas penangan berbeda mengambil pilihan konfigurasi berbeda. Untuk informasi lebih pada ketersediaan kelas-kelas penangan, lihat AdminEmailHandler disediakan oleh Django dan beragam handler classes disediakan oleh Python.

Tingkat pencatatan dapat juga di setel pada penangan (secara awalan, mereka menerima catatan pesan pada semua tingkatan). Menggunakan contoh diatas, menambahkan:

{
    "class": "logging.FileHandler",
    "filename": "general.log",
    "level": "DEBUG",
}

akan menentukan sebuah konfigurasi penangan yang hanya menerima rekaman dari tingkatan DEBUG dan lebih tinggi.

Mengkonfigurasi pemetaan pencatatan

Untuk mengirim rekaman ke penangan ini, konfigurasikan pemetaan pencatatan untuk menggunakannya sebagai contoh:

LOGGING = {
    # ...
    "loggers": {
        "": {
            "level": "DEBUG",
            "handlers": ["file"],
        },
    },
}

The mapping's name determines which log records it will process. This configuration ('') is unnamed. That means that it will process records from all loggers (see Gunakan namespace pencatat below on how to use the mapping name to determine the loggers for which it will process records).

Itu akan meneruskan pesan dari tingkatan DEBUG dan lebih tinggi ke penangan bernama file.

Catat bahwa pencatat dapat meneruskan pesan ke banyan penangan, jadi hubungan diantara pencatat dan penangan adalah many-to-many.

Jika anda menjalankan:

logger.debug("Attempting to connect to API")

dalam kode anda, anda akan menemukan bahwa pesan dalam berkas general.log di akar dari proyek.

Konfigurasikan pemformat

Secara awalan, keluaran catatan akhir mengandung pesan bagian dari tiap log record. Gunakan pembentuk jika anda ingin menyertakan data tambahan. Nawa awal dan tentukan bentukan anda - contoh ini menentukan nama bentukan verbose dan simple:

LOGGING = {
    # ...
    "formatters": {
        "verbose": {
            "format": "{name} {levelname} {asctime} {module} {process:d} {thread:d} {message}",
            "style": "{",
        },
        "simple": {
            "format": "{levelname} {message}",
            "style": "{",
        },
    },
}

Katakunci style mengizinkan anda menentukan { for str.format() atau $ untuk bentukan string.Template ; awalan adalah $.

Lihat atribut LogRecord attributes for the LogRecord anda dapat sertakan.

Untuk memberlakukan pembentuk untuk penangan, tambah masukan formatter pada dictionary penangan mengacu pada pembentuk berdasarkan nama, sebagai contoh:

"handlers": {
    "file": {
        "class": "logging.FileHandler",
        "filename": "general.log",
        "formatter": "verbose",
    },
}

Gunakan namespace pencatat

The unnamed logging configuration '' captures logs from any Python application. A named logging configuration will capture logs only from loggers with matching names.

Namespace dari instance pencatat ditentukan menggunakan getLogger(). Sebagai contoh dalam views.py dari my_app:

logger = logging.getLogger(__name__)

will create a logger in the my_app.views namespace. __name__ allows you to organize log messages according to their provenance within your project's applications automatically. It also ensures that you will not experience name collisions.

Sebuah pemetaan pencatatan bernama my_app.views akan mengambil rekaman dari pencatat ini:

LOGGING = {
    # ...
    "loggers": {
        "my_app.views": {...},
    },
}

A logger mapping named my_app will be more permissive, capturing records from loggers anywhere within the my_app namespace (including my_app.views, my_app.utils, and so on):

LOGGING = {
    # ...
    "loggers": {
        "my_app": {...},
    },
}

Anda dapat juga menentukan namespace pencatat secara eksplisit:

logger = logging.getLogger("project.payment")

dan atur pemetaan pencatatan yang sesuai.

Menggunakan hierarki dan propagasi pencatatan

Logger naming is hierarchical. my_app is the parent of my_app.views, which is the parent of my_app.views.private. Unless specified otherwise, logger mappings will propagate the records they process to their parents - a record from a logger in the my_app.views.private namespace will be handled by a mapping for both my_app and my_app.views.

Untuk mengelola perilaku ini, setel kunci propagasi pada pemetaan anda tentukan:

LOGGING = {
    # ...
    "loggers": {
        "my_app": {
            # ...
        },
        "my_app.views": {
            # ...
        },
        "my_app.views.private": {
            # ...
            "propagate": False,
        },
    },
}

propagate awalan adalah True. Di contoh ini, catatan dari my_app.views.private tidak akan ditangani oleh orang tua, tetapi catatan my_app.views akan.

Mengkonfigurasikan pencatatan responsif

Logging is most useful when it contains as much information as possible, but not information that you don't need - and how much you need depends upon what you're doing. When you're debugging, you need a level of information that would be excessive and unhelpful if you had to deal with it in production.

You can configure logging to provide you with the level of detail you need, when you need it. Rather than manually change configuration to achieve this, a better way is to apply configuration automatically according to the environment.

Sebagai contoh, anda dapat mensetel variabel lingkungan DJANGO_LOG_LEVEL dengan tepat di lingkungan pengembangan dan pementasan, dan memanfaatkannya di pemetaan pencatatan:

"level": os.getenv("DJANGO_LOG_LEVEL", "WARNING")

- sehingga kecuali lingkungan menentukan tingkat catatan yang lebih rendah, konfigurasi ini hanya akan meneruskan rekaman dari kerasnya``WARNING`` dan diatasnya untuk penangannya.

Pilihan lain dalam konfigurasi (seperti pilihan level atau formatter dari penangan) dapat dikelola dengan cara yang sama.

Back to Top