Catatan terbitan Django 2.0¶
2 Desember 2017
Selamat datang di Django 2.0!
Catatan terbitan ini melingkupi new features, sama halnya beberapa backwards incompatible changes anda ingin sadari dari ketika meningkatkan dari Django 1.11 atau versi terlama. Kami telah dropped some features yang telah mencapai akhir dari siklus pengusangan mereka, dan kami telah begun the deprecation process for some features.
Terbitan ini memulai Django menggunakan a loose form of semantic versioning, tetapi tidak ada perubahan utama ketidaksesuaian kebelakang yang mungkin diharapkan dari terbitan 2.0. Peningkatan harus berupa jumlah usaha sama seperti terbitan-terbitan fitur lampau.
Lihat panduan Meningkatkan Django ke versi terbaru jika anda sedang memperbaharui proyek yang ada.
Kesesuaian Python¶
Django 2.0 supports Python 3.4, 3.5, 3.6, and 3.7. We highly recommend and only officially support the latest release of each series.
Urutan DJango 1.11.x adalah terakhir untuk mendukung Python 2.7.
Django 2.0 akan menjadi urutan terbitan terakhir utnuk mendukung Python 3.4. Jika anda berencana sebuah pengembangan daru Python 3.4 diluar akhir-hidup untuk Django 2.0 (April 2019), tetap dengan Django 1.11 LTS (disukung sampai April 2020) sebagai gantinya. Catat, bagaimanapun, bahwa akhir-hidup untuk Python 3.4 adalah Maret 2019.
Dukungan pustaka pihak-ketiga untuk versi terlama dari Django¶
Mengikuti terbitan dari Django 2.0, kami anjurkan bahwa penulis aplikasi pihak-ketiga menjatuhkan dukungan untuk semua versi Django sebelum 1.11. Pada saat itu, anda harus dapat menjalankan percobaan paket anda menggunakan python -Wd
sehingga peringatan pengusangan akan muncul. Setelah membuat perbaikan peringatan pengusangan apliaksi anda harus sesuai dengan Django 2.0.
Apa yang baru di Django 2.0¶
Sintaksis perutean URL disederhanakan¶
Fungsi baru django.urls.path()
mengizinkan lebih mudah, sintaksis perutean URL lebih dibaca. Sebagai contoh, contoh ini dari terbitan Django sebelumnya:
url(r'^articles/(?P<year>[0-9]{4})/$', views.year_archive),
dapat ditulis sebagai:
path('articles/<int:year>/', views.year_archive),
Sintaksis baru mendukung jenis paksaan parameter URL. Dalam contoh, tampilan akan menerima argumen katakunci year
sebagai sebuah integer daripada sebuah string. Juga, URL yang akan cocok sedikit kurang dibatasi dalam penulisan kembali contoh. Sebagai contoh, tahun 10000 akan sekarang cocok karena tahun integer tidak dibatasi untuk menjadi tepat panjang empat angka ketika mereka berada di regular expression.
Fungsi django.conf.urls.url()
dari versi sebelumnya sekarang tersedia sebagai django.urls.re_path()
. Tempat lama tetap untuk kesesuaian kebelakang, tanpa sebuah pengusangan dekat. Fungsi lama django.conf.urls.include()
sekarang dapat diimpor dari django.urls
sehingga anda dapat menggunakan from django.urls import include, path, re_path
dalam URLconf and.
Dokumen Pengirim URL ditulis kembali untuk ditampilkan sintaksis baru dan menyediakan lebih rinci.
contrib.admin
ramah seluler¶
Admin sekarang bergantian dan mendukung semua perangkat seluler utama. Peramban lama mungkin mengalami tingkaran beragam dari pengurangan yang anggun.
Pernyataan Window¶
Pernyataan baru Window
mengizinkan menambahkan sebuah klausa OVER
pada queryset. Anda dapat menggunakan :ref:`window functions ` dan :ref:`aggregate functions ` dalam pernyataan.
Fitur kecil¶
django.contrib.admin
¶
- The new
ModelAdmin.autocomplete_fields
attribute andModelAdmin.get_autocomplete_fields()
method allow using a Select2 search widget forForeignKey
andManyToManyField
.
django.contrib.auth
¶
- Hitungan perulangan awalan untuk pencampur sandi PBKDF2 ditingkatkan dari 36.000 menjadi 100.000.
django.contrib.gis
¶
- Ditambahkan dukungan MySQL untuk fungsi
AsGeoJSON
, fungsiGeoHash
, fungsiIsValid
, pencarianisvalid
, dan :ref:`distance lookups `. - Ditambahkan fungsi
Azimuth
danLineLocatePoint
, didukung PostGIS dan SpatiaLite. GEOSGeometry
apapun diimpor dari GeoJSON sekarang mempunyai kumpulan SRIDnya.- Ditambahkan atribut
OSMWidget.default_zoom
untuk menyesuaikan tingkatan awalan perbesar peta. - Dibuat metadata dapat dibaca dan dirubah pada raster melalui atribut
metadata
,info
, danmetadata
. - Diizinkan melewatkan pilihan pembuatan kemudi-tertentu pada obyek
GDALRaster
menggunakanpapsz_options
. - Diizinkan membuat obyek
GDALRaster
dalam sistem berkas internal virtual. Raster sekarang dapat :ref:`created from and converted to binary data ` dalam-memori. - Metode baru
GDALBand.color_interp()
mengembalikan penafsiran warna untuk pita.
django.contrib.postgres
¶
- Argumen baru
distinct
untukArrayAgg
menentukan jika nilai-nilai penggabungan akan dibedakan. - Fungsi basisdata baru
RandomUUID
mengembalikan sebuah versi 4 UUID. Itu membutuhkan menggunakan tambahanpgcrypto
PostgreSQL yang dapat diaktifkan menggunakan tindakan perpindahan baruCryptoExtension
. django.contrib.postgres.indexes.GinIndex
sekarang mendukung parameterfastupdate
dangin_pending_list_limit
.- Kelas baru
GistIndex
mengizinkan pembuatan indeks-indeksGiST
dalam basisdata. Tindakan perpindahan baruBtreeGistExtension
memasang tambahanbtree_gist
untuk menambah dukungan untuk kelas-kelas penghubung yang belum dibuat. inspectdb
can now introspectJSONField
and variousRangeField
s (django.contrib.postgres
must be inINSTALLED_APPS
).
django.contrib.sitemaps
¶
- Ditambahkan argumen katakunci
protocol
ke pembangunGenericSitemap
.
Tembolok¶
cache.set_many()
sekarang mengembalikan daftar dari kunci yang gagal dimasukkan. Untuk backend siap-pakai, kegagalan masukan hanya dapat terjadi pada memcache.
Penyimpanan Berkas¶
File.open()
dapat digunakan sebagai pengelola konteks, sebagai contohwith file.open() as f:
.
Formulir¶
- Argumen baru
date_attrs
dantime_attrs
untukSplitDateTimeWidget
danSplitHiddenDateTimeWidget
mengizinkan menentukan atribut-atribut HTML berbeda untuk subwidget `DateInput` danTimeInput
(atau tersembunyi). - Metode baru
Form.errors.get_json_data()
mengembalikan bentuk kesalahan sebagai dictionary sesuai untuk termasuk dalam tanggapan JSON.
Tampilan Umum¶
- Atribut baru
ContextMixin.extra_context
mengizinkan menambahkan konteks dalamView.as_view()
.
Pengelolaan perintah¶
inspectdb
sekarang menterjemahkan kolom integer tidak bertanda MySQL menjadiPositiveIntegerField
atauPositiveSmallIntegerField
.- Pilihan baru
makemessages --add-location
mengendalikan bentuk komentar dalam berkas-berkas PO. loaddata
sekarang dapat read from stdin.- Pilihan baru
diffsettings --output
mengizinkan membentuk keluaran dalam sebuah bentuk berbeda yang bersatu. - Pada Oracle,
inspectdb
sekarang dapat menginterospeksiAutoField
jika kolom dibuat sebagai sebuah kolom identitas. - Pada MySQL,
dbshell
sekarang mendukung sertifikat TLS sisi-klien.
Perpindahan¶
- Pilihan baru
squashmigrations --squashed-name
mengizinkan menamakan perpindahan yang dihentikan.
Model¶
- Fungsi basisdata baru
StrIndex
menemukan permulaan indeks dari string didalam string lain. - Pada Oracle,
AutoField
danBigAutoField
sekarang dibuat sebagai identity columns. - Parameter baru
chunk_size
dariQuerySet.iterator()
mengendalikan sejumlah baris diambil oleh klien basisdata Python ketika mengalirkan hasil dari basisdata. Untuk basisdata yang tidak mengukung kursos sisi-peladen, itu mengendalikan sejumlah hasil Django diambil dari penyadur basisdata. QuerySet.earliest()
,QuerySet.latest()
, danMeta.get_latest_by
sekarang mengizinkan pengurutan berdasarkan beberapa bidang.- Ditambahkan fungsi
ExtractQuarter
untuk mengambil perempat dariDateField
danDateTimeField
, dan menampilkan itu melalui pencarianquarter
. - Ditambahkan fungsi
TruncQuarter
untuk memotongDateField
danDateTimeField
untuk hari pertama dari perempat. - Ditambahkan parameter
db_tablespace
pada pengindeksan berdasarkan-kelas. - Jika basisdata mendukung bidang lanma aslinya (Oracle dan PostgreSQL),
Extract
sekarang bekerja denganDurationField
. - Ditambahkan argumen
off
padaQuerySet.select_for_update()
, didukung pada PostgreSQL dan Oracle, untuk mengunci hanya baris dari tabel-tabel tertentu daripada semua tabel terpilih. Itu mungkin berguna khususnya ketikaselect_for_update()
digunakan di hubungan denganselect_related()
. - Parameter baru
field_name
dariQuerySet.in_bulk()
mengizinkan mengambil hasil berdasarkan pada bidang model unik. CursorWrapper.callproc()
sekarang mengambil sebuah pilihan dari parameter katakunci, jika backend mendukung fitur ini. Dari backend siap-pakai Django, hanya Oracle mendukung itu.- Metode baru
connection.execute_wrapper()
mengizinkan :doc:`installing wrappers around execution of database queries `. - Argumen baru
filter
untuk kumpulan siap-pakai mengizinkan :ref:`adding different conditionals ` utnuk banyak kumpulan terhadap bidang atau hubungan sama. - Ditambahkan dukungan untuk pernyataan dalam
Meta.ordering
. - Parameter baru
named
dariQuerySet.values_list()
mengizinkan mengambil hasil sebagai tuple-tuple bernama. - Kelas baru
FilteredRelation
mengizinkan menambahkan sebuah klausaON
pada queryset.
Penomoran halaman¶
- Ditambahkan
Paginator.get_page()
untuk menyediakan pola terdokumentasi dari penanganan nomor halaman tidak sah.
Templat¶
- Untuk meningkatkan kegunaan dari
Engine.get_default()
dalam aplikasi pihak-ketiga, itu sekarang mengembalikan mesin pertama jika banyak mesinDjangoTemplates
dikonfigurasikan dalamTEMPLATES
daripada memunculkanImproperlyConfigured
. - Menyesuaikan etiket cetakan mungkin sekarang menerima argumen hanya-katakunci.
Pengujian¶
- Ditambahkan rangkaian dukungan pada
LiveServerTestCase
. - Ditambahkan pengaturan yang mengizinkan menyesuaikan parameter tablespace percobaan untuk Oracle:
DATAFILE_SIZE
,DATAFILE_TMP_SIZE
,DATAFILE_EXTSIZE
, danDATAFILE_TMP_EXTSIZE
.
Pengesah¶
- The new
ProhibitNullCharactersValidator
disallows the null character in the input of theCharField
form field and its subclasses. Null character input was observed from vulnerability scanning tools. Most databases silently discard null characters, but psycopg2 2.7+ raises an exception when trying to save a null character to a char/text field with PostgreSQL.
Kesesuaian kebelakang berubah di 2.0¶
Memindahkan dukungan untuk bytestring di beberapa tempat¶
To support native Python 2 strings, older Django versions had to accept both
bytestrings and unicode strings. Now that Python 2 support is dropped,
bytestrings should only be encountered around input/output boundaries (handling
of binary fields or HTTP streams, for example). You might have to update your
code to limit bytestring usage to a minimum, as Django no longer accepts
bytestrings in certain code paths. Python's -b
option may help detect
that mistake in your code.
For example, reverse()
now uses str()
instead of force_text()
to
coerce the args
and kwargs
it receives, prior to their placement in
the URL. For bytestrings, this creates a string with an undesired b
prefix
as well as additional quotes (str(b'foo')
is "b'foo'"
). To adapt, call
decode()
on the bytestring before passing it to reverse()
.
API backend basisdata¶
Bagian ini menjelaskan perubahan yang mungkin diperlukan oleh backend basis data pihak ketiga.
- Metode
DatabaseOperations.datetime_cast_date_sql()
,datetime_cast_time_sql()
,datetime_trunc_sql()
,datetime_extract_sql()
, dandate_interval_sql()
sekarang hanya mengembalikan SQL untuk melakukan tindakan daripada SQL dan daftar parameter. - Backend basisdata pihak-ketiga harus menambahkan atribut
DatabaseWrapper.display_name
dengan nama dari basisdata dimana backend anda bekerja dengannya. Django menggunakan itu dalam beragam pesan, seperti di pemeriksaan sistem. - Argumen pertama
SchemaEditor._alter_column_type_sql()
sekarangmodel
daripadatable
. - Argumen pertama dari
SchemaEditor._create_index_name()
sekarangtable_name
daripadamodel
. - Untuk mengadakan dukungan
FOR UPDATE OF
, setelDatabaseFeatures.has_select_for_update_of = True
. jika basisdata membutuhkan bahwa argumen menjadi kolomOF
daripada tabel, setelDatabaseFeatures.select_for_update_of_column = True
. - Untuk mengadakan dukungan untuk pernyataan
Window
, setelDatabaseFeatures.supports_over_clause
menjadiTrue
. Anda mungkin butuh menyesuaikan metodeDatabaseOperations.window_start_rows_start_end()
dan/atauwindow_start_range_start_end()
. - Backend basisdata pihak-ketiga harus menambahkan sebuah atribut
DatabaseOperations.cast_char_field_without_max_length
dengan jenis data basisdata yang akan digunakan dalam fungsiCast
untukCharField
jika argumenmax_length
tidak disediakan. - The first argument of
DatabaseCreation._clone_test_db()
andget_test_db_clone_settings()
is nowsuffix
rather thannumber
(in case you want to rename the signatures in your backend for consistency).django.test
also now passes those values as strings rather than as integers. - Third-party database backends should add a
DatabaseIntrospection.get_sequences()
method based on the stub inBaseDatabaseIntrospection
.
Dijatuhkan dukungan untuk Oracle 11.2¶
The end of upstream support for Oracle 11.2 is Dec. 2020. Django 1.11 will be supported until April 2020 which almost reaches this date. Django 2.0 officially supports Oracle 12.1+.
Default MySQL isolation level is read committed¶
MySQL's default isolation level, repeatable read, may cause data loss in
typical Django usage. To prevent that and for consistency with other databases,
the default isolation level is now read committed. You can use the
DATABASES
setting to use a different isolation level, if needed.
max_length
AbstractUser.last_name
ditingkatkan menjadi 150¶
A migration for django.contrib.auth.models.User.last_name
is included.
If you have a custom user model inheriting from AbstractUser
, you'll need
to generate and apply a database migration for your user model.
Jika anda ingin menyediakan batasan 30 karakter untuk nama terakhir, gunakan formulir penyesuaian:
from django.contrib.auth.forms import UserChangeForm
class MyUserChangeForm(UserChangeForm):
last_name = forms.CharField(max_length=30, required=False)
Jika anda berharap menjaga pembatasan ini dalam admin ketika mengubah pengguna, setel UserAdmin.form
untuk menggunakan formulir ini:
from django.contrib.auth.admin import UserAdmin
from django.contrib.auth.models import User
class MyUserAdmin(UserAdmin):
form = MyUserChangeForm
admin.site.unregister(User)
admin.site.register(User, MyUserAdmin)
QuerySet.reverse()
dan last()
terlarang setelah membelah¶
Calling QuerySet.reverse()
or last()
on a sliced queryset leads to
unexpected results due to the slice being applied after reordering. This is
now prohibited, e.g.:
>>> Model.objects.all()[:2].reverse()
Traceback (most recent call last):
...
TypeError: Cannot reverse a query once a slice has been taken.
Formulir bidang tidak lagi menerima argumen pilihan sebagai argumen penempatan¶
To help prevent runtime errors due to incorrect ordering of form field arguments, optional arguments of built-in form fields are no longer accepted as positional arguments. For example:
forms.IntegerField(25, 10)
memunculkan sebuah pengecualian dan harus diganti dengan:
forms.IntegerField(max_value=25, min_value=10)
call_command()
mensahkan pilihan dia terima¶
call_command()
now validates that the argument parser of the command being
called defines all of the options passed to call_command()
.
For custom management commands that use options not created using
parser.add_argument()
, add a stealth_options
attribute on the command:
class MyCommand(BaseCommand):
stealth_options = ('option_name', ...)
Indeks-indeks tidak lagi menerima argumen penempatan¶
Sebagai contoh:
models.Index(['headline', '-pub_date'], 'index_name')
memunculkan sebuah pengecualian dan harus diganti dengan:
models.Index(fields=['headline', '-pub_date'], name='index_name')
Batasan foreign key sekarang diadakan pada SQLite¶
This will appear as a backwards-incompatible change (IntegrityError:
FOREIGN KEY constraint failed
) if attempting to save an existing model
instance that's violating a foreign key constraint.
Foreign keys are now created with DEFERRABLE INITIALLY DEFERRED
instead of
DEFERRABLE IMMEDIATE
. Thus, tables may need to be rebuilt to recreate
foreign keys with the new definition, particularly if you're using a pattern
like this:
from django.db import transaction
with transaction.atomic():
Book.objects.create(author_id=1)
Author.objects.create(id=1)
Jika anda tidak membuat kembali foreign key sebagai DEFERRED
, pertama-tama create()
akan gagal sekarang dimana batasan foreign key dipaksakan.
Cadangkan basisdata anda dahulu! Setelah meningkatkan ke Django 2.0, anda dapat kemudian membangun kembali tabel-tabel menggunakan tulisan mirip ini:
from django.apps import apps
from django.db import connection
for app in apps.get_app_configs():
for model in app.get_models(include_auto_created=True):
if model._meta.managed and not (model._meta.proxy or model._meta.swapped):
for base in model.__bases__:
if hasattr(base, '_meta'):
base._meta.local_many_to_many = []
model._meta.local_many_to_many = []
with connection.schema_editor() as editor:
editor._remake_table(model)
This script hasn't received extensive testing and needs adaption for various cases such as multiple databases. Feel free to contribute improvements.
In addition, because of a table alteration limitation of SQLite, it's prohibited
to perform RenameModel
and
RenameField
operations on models or
fields referenced by other models in a transaction. In order to allow migrations
containing these operations to be applied, you must set the
Migration.atomic
attribute to False
.
Bermacam-macam¶
Kelas
SessionAuthenticationMiddleware
dipindahkan. Itu tidak menyediakan kegunaan sejak autentifikasi sesi tanpa syarat ada di Django 1.10.The default HTTP error handlers (
handler404
, etc.) are now callables instead of dotted Python path strings. Django favors callable references since they provide better performance and debugging experience.RedirectView
tidak lagi diamNoReverseMatch
jikapattern_name
tidak ada.ketika
USE_L10N
adalah mati,FloatField
danDecimalField
sekarang menghormatiDECIMAL_SEPARATOR
danTHOUSAND_SEPARATOR
selama pengesahan. Sebagai contoh, dengan pengaturan:USE_L10N = False USE_THOUSAND_SEPARATOR = True DECIMAL_SEPARATOR = ',' THOUSAND_SEPARATOR = '.'
sebuah masukan dari
"1.345"
sekarang dirubah ke1345
daripada1.345
.Subclasses of
AbstractBaseUser
are no longer required to implementget_short_name()
andget_full_name()
. (The base implementations that raiseNotImplementedError
are removed.)django.contrib.admin
uses these methods if implemented but doesn't require them. Third-party apps that use these methods may want to adopt a similar approach.Pengaturan bentuk
FIRST_DAY_OF_WEEK
danNUMBER_GROUPING
sekarang dijaga sebagai integer dalam keluaran tampilan JavaScript dan JSON.assertNumQueries()
now ignores connection configuration queries. Previously, if a test opened a new database connection, those queries could be included as part of theassertNumQueries()
count.The default size of the Oracle test tablespace is increased from 20M to 50M and the default autoextend size is increased from 10M to 25M.
To improve performance when streaming large result sets from the database,
QuerySet.iterator()
now fetches 2000 rows at a time instead of 100. The old behavior can be restored using thechunk_size
parameter. For example:Book.objects.iterator(chunk_size=100)
Providing unknown package names in the
packages
argument of theJavaScriptCatalog
view now raisesValueError
instead of passing silently.A model instance's primary key now appears in the default
Model.__str__()
method, e.g.Question object (1)
.makemigrations
now detects changes to the model fieldlimit_choices_to
option. Add this to your existing migrations or accept an auto-generated migration for fields that use it.Performing queries that require automatic spatial transformations now raises
NotImplementedError
on MySQL instead of silently using non-transformed geometries.django.core.exceptions.DjangoRuntimeWarning
dipindahkan. Itu hanya digunakan dalam backend cache sebagai sebuah kelas pertengahan dalam warisanCacheKeyWarning
dariRuntimeWarning
.Renamed
BaseExpression._output_field
tooutput_field
. You may need to update custom expressions.In older versions, forms and formsets combine their
Media
with widgetMedia
by concatenating the two. The combining now tries to preserve the relative order of elements in each list.MediaOrderConflictWarning
is issued if the order can't be preserved.django.contrib.gis.gdal.OGRException
is removed. It's been an alias forGDALException
since Django 1.8.Dukungan GEOS 3.3.x dijatuhkan.
The way data is selected for
GeometryField
is changed to improve performance, and in raw SQL queries, those fields must now be wrapped inconnection.ops.select
. See the Raw queries note in the GIS tutorial for an example.
Fitur-fitur diusangkan di 2.0¶
Argumen context
dari Field.from_db_value()
dan Expression.convert_value()
¶
The context
argument of Field.from_db_value()
and
Expression.convert_value()
is unused as it's always an empty dictionary.
The signature of both methods is now:
(self, value, expression, connection)
dari pada:
(self, value, expression, connection, context)
Support for the old signature in custom fields and expressions remains until Django 3.0.
Bermacam-macam¶
- The
django.db.backends.postgresql_psycopg2
module is deprecated in favor ofdjango.db.backends.postgresql
. It's been an alias since Django 1.9. This only affects code that imports from the module directly. TheDATABASES
setting can still use'django.db.backends.postgresql_psycopg2'
, though you can simplify that by using the'django.db.backends.postgresql'
name added in Django 1.9. django.shortcuts.render_to_response()
is deprecated in favor ofdjango.shortcuts.render()
.render()
takes the same arguments except that it also requires arequest
.- The
DEFAULT_CONTENT_TYPE
setting is deprecated. It doesn't interact well well with third-party apps and is obsolete since HTML5 has mostly superseded XHTML. HttpRequest.xreadlines()
is deprecated in favor of iterating over the request.- The
field_name
keyword argument toQuerySet.earliest()
andQuerySet.latest()
is deprecated in favor of passing the field names as arguments. Write.earliest('pub_date')
instead of.earliest(field_name='pub_date')
.
Features removed in 2.0¶
These features have reached the end of their deprecation cycle and are removed in Django 2.0.
See Fitur usang di 1.9 for details on these changes, including how to remove usage of these features.
- The
weak
argument todjango.dispatch.signals.Signal.disconnect()
is removed. django.db.backends.base.BaseDatabaseOperations.check_aggregate_support()
is removed.- The
django.forms.extras
package is removed. - The
assignment_tag
helper is removed. - The
host
argument toSimpleTestCase.assertsRedirects()
is removed. The compatibility layer which allows absolute URLs to be considered equal to relative ones when the path is identical is also removed. Field.rel
andField.remote_field.to
are removed.- The
on_delete
argument forForeignKey
andOneToOneField
is now required in models and migrations. Consider squashing migrations so that you have fewer of them to update. django.db.models.fields.add_lazy_relation()
is removed.- When time zone support is enabled, database backends that don't support time
zones no longer convert aware datetimes to naive values in UTC anymore when
such values are passed as parameters to SQL queries executed outside of the
ORM, e.g. with
cursor.execute()
. django.contrib.auth.tests.utils.skipIfCustomUser()
is removed.- The
GeoManager
andGeoQuerySet
classes are removed. - The
django.contrib.gis.geoip
module is removed. - The
supports_recursion
check for template loaders is removed from:django.template.engine.Engine.find_template()
django.template.loader_tags.ExtendsNode.find_template()
django.template.loaders.base.Loader.supports_recursion()
django.template.loaders.cached.Loader.supports_recursion()
- The
load_template
andload_template_sources
template loader methods are removed. - The
template_dirs
argument for template loaders is removed:django.template.loaders.base.Loader.get_template()
django.template.loaders.cached.Loader.cache_key()
django.template.loaders.cached.Loader.get_template()
django.template.loaders.cached.Loader.get_template_sources()
django.template.loaders.filesystem.Loader.get_template_sources()
django.template.loaders.base.Loader.__call__()
is removed.- Support for custom error views that don't accept an
exception
parameter is removed. - The
mime_type
attribute ofdjango.utils.feedgenerator.Atom1Feed
anddjango.utils.feedgenerator.RssFeed
is removed. - The
app_name
argument toinclude()
is removed. - Support for passing a 3-tuple (including
admin.site.urls
) as the first argument toinclude()
is removed. - Support for setting a URL instance namespace without an application namespace is removed.
Field._get_val_from_obj()
is removed.django.template.loaders.eggs.Loader
is removed.- The
current_app
parameter to thecontrib.auth
function-based views is removed. - The
callable_obj
keyword argument toSimpleTestCase.assertRaisesMessage()
is removed. - Support for the
allow_tags
attribute onModelAdmin
methods is removed. - The
enclosure
keyword argument toSyndicationFeed.add_item()
is removed. - The
django.template.loader.LoaderOrigin
anddjango.template.base.StringOrigin
aliases fordjango.template.base.Origin
are removed.
See Fitur-fitur diusangkan di 1.10 for details on these changes.
- The
makemigrations --exit
option is removed. - Support for direct assignment to a reverse foreign key or many-to-many relation is removed.
- The
get_srid()
andset_srid()
methods ofdjango.contrib.gis.geos.GEOSGeometry
are removed. - The
get_x()
,set_x()
,get_y()
,set_y()
,get_z()
, andset_z()
methods ofdjango.contrib.gis.geos.Point
are removed. - The
get_coords()
andset_coords()
methods ofdjango.contrib.gis.geos.Point
are removed. - The
cascaded_union
property ofdjango.contrib.gis.geos.MultiPolygon
is removed. django.utils.functional.allow_lazy()
is removed.- The
shell --plain
option is removed. - The
django.core.urlresolvers
module is removed in favor of its new location,django.urls
. CommaSeparatedIntegerField
is removed, except for support in historical migrations.- The template
Context.has_key()
method is removed. - Support for the
django.core.files.storage.Storage.accessed_time()
,created_time()
, andmodified_time()
methods is removed. - Mendukung permintaan pencarian menggunakan nama model ketika
Meta.default_related_name
disetel dipindahkan. - Pencarian
__search
MySQL dipindahkan. - The shim for supporting custom related manager classes without a
_apply_rel_filters()
method is removed. - Using
User.is_authenticated()
andUser.is_anonymous()
as methods rather than properties is no longer supported. - Atribut
Model._meta.virtual_fields
dipindahkan. - The keyword arguments
virtual_only
inField.contribute_to_class()
andvirtual
inModel._meta.add_field()
are removed. - Tampilan
javascript_catalog()
danjson_catalog()
dipindahkan. django.contrib.gis.utils.precision_wkt()
dipindahkan.- In multi-table inheritance, implicit promotion of a
OneToOneField
to aparent_link
is removed. - Dukungan untuk
Widget._format_value()
dipindahkan. - Metode-metode
FileField
get_directory_name()` danget_filename()
dipindahkan. - Fungsi
mark_for_escaping()
dan kelas-kelas yang digunakan:EscapeData
,EscapeBytes
,EscapeText
,EscapeString
, danEscapeUnicode
dipindahkan. - Penyaring
escape
sekarang menggunakandjango.utils.html.conditional_escape()
. Manager.use_for_related_fields
dipindahkan.- Model
Manager
inheritance follows MRO inheritance rules. The requirement to useMeta.manager_inheritance_from_future
to opt-in to the behavior is removed. - Support for old-style middleware using
settings.MIDDLEWARE_CLASSES
is removed.